Sekretaris Muslimat NU Calonkan Wakil Wali Kota Surabaya 2020

oleh -96 Dilihat
oleh
Dwi Astuti diwawancarai wartawan

SURABAYA, PETISI.CO – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya 2020, memang menarik perhatian masyarakat Surabaya. Bukan hanya jabatan Wali Kota saja yang dibidik. Wakil Wali Kota juga ikut jadi incaran.

Pemandangan itu terlihat di Kantor DPD PDIP Jatim, Sabtu (14/9/2019). Dalam sehari, ada empat orang yang menyerahkan formulir pendaftaran Calon Wakil Wali (Cawawali) Kota Surabaya 2020.

Keempat bakal cawawali itu, Ony Setiawan, Dwi Astuti, Haries Purwoko dan Lia Istifhama. Dwi Astuti merupakan orang kedua yang mengembalikan formulir, setelah Ony Setiawan, Sekretaris PA GMNI Jatim.

Seperti Ony, Dwi Astuti yang menjabat Sekretaris Muslimat NU Jatim datang ke DPD PDIP Jatim diiringi pendukungnya dari kalangan ibu-ibu ahli kecantkan Tiara Kusuma, mahasiswa Uinsa dan Unsuri, kominitas angkot Surabaya, kalangan disabilitas, muslimat, literasi, paud dan para guru maarif.

Dengan semangat arek suroboyo dirinya mengaku siap maju sebagai cawawali Surabaya 2020 Pilwali Kota Surabaya 2020 dengan satu tekad ikhtiar membangun negeri untuk lebih baik lagi. Semangatnya adalah semangat arek suroboyo,

“Saya lahir di Surabaya. Menikah di Surabaya dan anak-anak saya juga tinggal di Surabaya. Sehingga, kami memang arek Surabaya yang ingin terlibat untuk membangun Surabaya,” kata Dwi.

Dia tak mempermasalahkan banyaknya kandidat yang ikut dalam pilwali Surabaya. “Itu suatu yang normal jika ada temen-temen yang mau hadir untuk Surabaya. Semua  punya semangat untuk membangun negeri ini,” ujarnya.

Menjadi orang dekat Khofifah, Dwi mengaku, telah mendapat restu dari Khofifah. Bahkan dirinya sudah mendapat arahan dan petunjuk dari Ketua Umum Muslimat NU tersebut.

“Arahan dari gubernur khofifah adalah untuk membangun surabaya dan strategi pemenangan. Beliau seorang tokoh, arahan-arahan itu adalah untuk Surabaya dan pemenangan,” tuturnya.

Selain PDI Perjuangan, Dwi menyebut, saat ini tengah melakukan safari politik ke sejumlah partai politik lain. Beberapa diantaranya, PKB, Nasdem, PAN, dan PSI.

Dia berencana ikut juga mendaftar ke PSI. “Insya Allah PSI juga ada pendaftaran dan fit and proper tes sampai sekarang hingga nanti penerimaan admintrasi di Oktober,” ungkap Dwi.

Sementara itu, Lia Istifhama yang mengembalikan formulir terakhir melihat banyaknya orang dekat Khofifah yang terjun di Pilwali Surabaya sebagai suatu hal positif. “Berarti disekitar ibu banyak orang hebat dan mumpuni. Yang terpenting kita sama-sama bawa marwah ibu (Khofifah),” kata Lia.

Menurutnya, semua ini kompetisi yang sehat menuju proses memimpin Surabaya. Pihaknya optimis meski bersaing, tetap akan menjaga hubungan dengan baik. Proses masih panjang untuk siapa yang bakal maju diusung sebagai calon wali kota.

“Ada (komunikasi dengan partai lain). Nanti njenengan bisa tunggu, saya akan komunikasi dengan partai lain. Jadi itu semua sifatnya bersilaturahmi. Apapun itu bisa terjadi kalau Allah menakdirkan,” ucapnya.(bm)