104 Ribu Pekerja di Sektor Angkutan Umum Terdampak Covid-19

oleh -115 Dilihat
oleh
Nyono saat diwawancarai wartawan di Grahadi.

SURABAYA, PETISI.CO – Wabah virus Corona (Covid-19) yang belum tertangani hingga sekarang membawa dampak luar biasa di sektor angkutan umum. Sebanyak 104.000 orang di Jawa Timur (Jatim) yang bekerja di sektor angkutan umum, baik darat, laut dan udara terdampak wabah virus membahayakan itu.

“Dari data kami, ada 104.000 orang di Jatim yang bekerja di sektor angkutan umum, baik darat, laut dan udara terdampak wabah Covid-19,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Nyono kepada wartawan usai mengikuti pelantikan Pejabat Administrator dan Pengawas di Gedung Negara Grahadi, Selasa (17/4/2020).

Atas arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, menurutnya, Dishub berencana memberi bantuan paket sembako pada warga yang bekerja di sektor tersebut. Dishub sudah membuka pendaftaran secara online. Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 91.000 orang yang sudah mendaftar.

Rencananya pendaftaran akan ditutup pada Jumat (17/4/2020). “Nanti 91.000 orang yang mendaftar tersebut akan kami verifikasi lagi. Apakah mereka sudah menerima bantuan dari instansi lain atau tidak. Kami ingin pastikan tidak ada dobel bantuan,” ujarnya.

Dijelaskan, untuk sektor angkutan darat, yang akan mendapatkan bantuan adalah sopir, kenek, pedagang asongan di terminal maupun stasiun. Untuk angkutan laut adalah para pekerja bongkar muat di pelabuhan. Di sektor angkutan udara adalah para porter yang bekerja di bandar udara (bandara).

“Rencananya kami akan memberi bantuan paket sembako. Waktunya ya sekitar dua hingga tiga bulan. Sumber dana untuk bantuan ini dari APBD (Jatim),” ungkapnya.

Pihaknya tidak menampik sektor angkutan umum sangat terdampak dari wabah Covid-19 ini. Dari pantauannya, banyak pengusaha otobus (PO) sudah mengurangi jumlah armadanya. Bagaimana tidak, dalam satu bus hanya terisi sebanyak maksimal 10 penumpang saja.

“Kurangnya jumlah penumpang ini akibat imbauan social distancing dan physical distancing. Namun, sejauh ini belum ada laporan kenaikan tarif bus setelah jumlah penumpangnya mengalami penyusutan drastis,” kata Nyono. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.