PESISIR SELATAN, PETISI.CO – Kasat Intelkam mendapat informasi dari masyarakat bahwa melihat orang yang berpakaian gamis membawa senjata tajam, berupa panah dan anak panah di wilayah Kecamatan Koto XI Tarusan. Selanjutnya Kaur Bin Ops Sat Intelkam Iptu Jismul Wahid beserta Bripka Taslim melakukan penyelidikan terkait dengan informasi tersebut.
Menindaklanjuti itu, Kaur Bin Ops Sat Intelkam melakukan koordinasi dengan Wali Nagari Siguntur Muda Efendi yang mana mengatakan bahwa benar sebanyak 12 (dua belas) dari yayasan Mahaddarul Hijrah yang beralamat Indarung Padang meminta izin untuk menginap di Mesjid Muhabatul Qulum, akan tetapi tidak mengetahui aktifitas yang dilakukan oleh orang tersebut.
Selanjutnya Wali Nagari Siguntur membawa personil Intelkam menemui Pengurus Masjid atasnama Ismail yang menerangkan bahwa sebanyak 12 jemaah pernah menginap di Masjid, akan tetapi sesudah shalat Duhur meninggalkan Masjid untuk pergi ke Mesjid Quba yang beralamat Koto Panjang Ken. Barung-Barung Belantai.
Adapun aktifitas 12 orang tersebut disamping dakwah, shalat dan mengaji, juga melakukan latihan panah yang bertempat di samping masjid tersebut. Selain itu ditemukan anak panah yang patah yang ditinggal di tempat latihan. Selanjutnya anak panah yang patah bekas latihan dibawa Kaur Bin Ops.
Kaur Bin Ops Iptu Jismul Wahid lalu menghadap Kapolres Pessel perihal penyelidikan, yang mana anak busur panah yang didapat disinyalir sama dengan anak panah yang digunakan oleh terduga pembakar Mapolres Damasraya.
Selanjutnya Kapolres Pessel mengumpulkan personil untuk melakukan pengecekan dan pengamanan terhadap 12 orang, langsung dibawah pimpinan Kapolres Pessel AKBP Ferry Herlambang.
Adapun Barang-barang yang diamankan adalah, 1 sedan warna merah Corola BM, busur 3 buah, anak busur 8 buah, buku dan dokumen.
Barang-barang dan 12 orang tersebut saat ini diamankan di Mapolres Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk pemeriksaan lebih lanjut.(gus/yud)
