Agen Gas Putra Pembina Utama Edarkan Gas di Luar Wilayah Kerja

oleh -94 Dilihat
oleh
Gas LPG bersubsidi 3 kg milik PT. Putra Pembina Utama yang diedarkan di Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman.

PASAMAN, PETISI.CO Agen gas PT. Putra Pembina Utama yang menjadi salah satu agen penyalur gas bersubsidi 3 kg di Kabupaten Pasaman Barat ternyata didapatkan barang yang beredar dengan segelnya di Kabupaten Pasaman, Rabu (24/03/2021).

Hal ini diketahui saat awak media melakukan penelusuran berdasarkan laporan dari masyarakat di Kecamatan Tigo nagari akan banyaknya gas bersubsidi dari Pasaman barat yang beredar di Kecamatan tersebut.

Hasil dari penelusuran awak media benar adanya, didapat dibeberapa warung terdapat gas dengan segel putih dengan merek PT. Pembina Utama, banyak masyarakat mengatakan gas dengan berat 3 kg dari PT tersebut telah lama beredar di tempat mereka, seperti yang disampaikan, RL seorang ibu rumah tangga, Selasa (16/02).

“Kalau untuk barang tersebut setahu saya sudah cukup lama sekitar setahun adalah, karena saya sendiri sering memakai gas 3 kg dengan merek dari PT tersebut,” tuturnya.

Beredarnya gas 3 kg bersubsidi di Pasaman khususnya di Kecamatan Tigo Nagari yang seharusnya jatah masyarakat Pasaman Barat tentunya memberatkan pangkalan-pangkalan dari agen yang ada di Pasaman, seperti yang disampaikan, Ah salah seorang pangkalan di kecamatan tersebut.

“Hal ini jelas merugikan kami sebagai pangkalan, karena dengan beredarnya gas yang seharusnya menjadi jatah warga Pasbar memperlambat putaran penjualan kami,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan JR pemilik Agen Gas di Pasaman, ia menjelaskan bahwa hal ini sudah melanggar aturan, terutama tentang angkutan.

“Jelas ia melanggar aturan, terutama tentang angkutannya, wilayah kerjanya kan di Pasaman barat, kenapa diedarkan di Pasaman. Kejadian ini bisa ditindak oleh Dinas Perdagangan dan kepolisian karena sudah tidak sesuai dengan ketentuannya. Kalau bicara siapa yang dirugikan jelas kita Agen di Pasaman yang dirugikan dan masyarakat Pasbar sendiri karena jatah gas bersubsidi mereka dialihkan ke daerah lain,” tuturnya.

Untuk mengetahui lebih jelas akan hal ini, awak media beberapa kali mencoba menghubungi pihak perusahaan PT. Putra Pembina Utama, namun hingga saat berita diturunkan belum ada tanggapan dari pihak perusahaan tersebut. (if)