MAGETAN, PETISI.CO – Agus Rahardjo, mantan Ketua Komisioner Pemberantasan Korupsi (KPK) RI periode 2015-2019, putra daerah asli dari Kabupaten Magetan secara independen siap mencalonkan diri pada pemilihan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Republik Indonesia Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Jawa Timur 2024 mendatang.
Disampaikan Agus Rahardjo, menjadi kontestan demokrasi pemilu ini sebenarnya baru pertama kalinya mengikuti, jalur sebelumnya adalah di birokrasi yang kemudian menjadi komisioner KPK RI.
Keikutsertaan dalam pesta demokrasi ini, ia ingin mengabdikan diri menyumbangkan pemikiran untuk kepentingan sesama yakni masyarakat. seperti dalam falsafah Jawa bahwa “Urip iku kudu Urup” jadi kalau bisa hidup itu bisa bermanfaat bagi sesama.
“Karena Indonesia ini masih memerlukan kontribusi dan pemikiran banyak orang,” terang Agus Rahardjo, saat dimintai keterangan di kediamannya, Rabu (4/1/2023).
Saat ini tingkat kemiskinan masyarakat di Indonesia masih tinggi 26,5 juta dan yang hampir miskin juga masih banyak. Selain itu ketimpangan pendapatan masih di angka 0,4 hasilnya juga masih kurang bagus, untuk itu perlu di perjuangkan dan perlu kita angkat.
“Banyak cara untuk mengangkatnya, salah satunya dengan memberikan wadah dengan menghidupkan Koperasi baik petani, pedagang juga nelayan untuk menghadapi permasalahan persaingan pangsa pasar,” imbuhnya.
Dan yang sangat memprihatinkan adalah tentang korupsi, karena korupsi itu satu satunya warisan dari belanda, yang bisa mengancam banyak hal membubarkan dan menghancurkan negara kita, maka dari itu harus kita memberantas dan kita hilangkan dari negara kita ini.
Jika dirinya terpilih nanti akan memperjuangkan itu menjadi komitmen pemerintah karena indeks korupsi kita ini masih jelek. Saat menjabat di KPK di angka 40 persen, dan itu kewajiban kita semua untuk memperbaiki kita akan berjuang sehingga masyarakat akan sejahtera.
“Untuk itu saya ingin menyumbangkan pemikiran saran kebijakan dengan hal hal yang baik untuk dilakukan perbaikan negeri ini dengan menghilangkan korupsi dan mengangkat masyarakat rendah menjadi naik,” pungkasnya. (pgh)
