Akibat Covid-19 Sejumlah Perempuan Jadi Tulang Punggung Keluarga

oleh -60 Dilihat
oleh
Kepala BPPKB, Bondowoso Agus Suwardjito, saat memberikan pemaparan.
Pemkab Bondowoso Bekali Keterampilan

BONDOWOSO, PETISI.CO – Pandemi Covid-19 yang melanda sejak satu tahun lalu membuat sejumlah perempuan menjadi tulang punggung keluarga. Itupun tidak sedikit. Bahkan menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Catatan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur, di wilayah setempat terdapat 5.563 anak yatim piatu akibat pandemi Covid-19.

Dari angka tersebut, 55 persen di antaranya anak yatim karena ayahnya meninggal dunia. Maka, dengan begitu 3 ribu lebih perempuan otomatis menjadi tulang punggung keluarga.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bondowoso, Agus Suwardjito, menerangkan, bahwa pihaknya akan melakukan pemberdayaan berupa pembinaan pengembangan produktifitas usaha bagi perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga dan kini baru kembali dari sebagai PMI.

“Pemberdayaan tersebut akan dilaksanakan di hotel Ijen View,” kata mantan asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Bondowoso itu, Selasa (31/8/2021).

Menurutnya, kegiatan ini dilakukan agar pekerja migran yang pulang kampung tidak menjadi beban keluarga karena tidak bisa bekerja.

Termasuk keluarga TKI, TKW, yang masih di sana. Krluarga di sini betul-betul kita berdayakan. Jangan sampai penghasilan yang didapat dari sana menjadi tidak produktif.

Karena itulah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso memberikan pemberdayaan. Agar dari penghasilan yang didapat selama bekerja di luar negeri bisa lebih produktif dan inovatif.

“Ke depan, diharapkan selama masa pandemi Covid-19, mereka tidak perlu lagi kembali ke luar negeri untuk mencari nafkah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Pemprov Jawa Timur, Dr Andriyanto, menerangkan, melalui kegiatan ini pihaknya mendorong para perempuan tulang punggung keluarga ini lebih berinovasi dalam produktif dengan dibekali keterampilan berwirausaha mandiri.

”Agar usaha bagaimana membuat batik, sabun. Diharapkan ada peningkatan ekonomi keluarga. Sehingga di masa pandemi ini, keinginan untuk ke luar negeri menjadi kecil,” ringkasnya. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.