SURABAYA, PETISI.CO – New Man si super hero protokol kesehatan (prokes) kembali menjalankan tugasnya. Kali ini, lokasi yang menjadi sasaran aksinya adalah kawasan kuliner G Walk yang terletak di Jalan Gapura Niaga, Lontar, Kecamatan Sambikerep.
Secara bertahap, New Man menyasar satu persatu kedai dan kios yang pada malam akhir pekan ini tampak dipenuhi pengunjung. Berbekal pengeras suara, dirinya tanpa henti menyuarakan sosialisasi penerapan protokol kesehatan.
“Seperti biasa, New Man turun mensosialisasikan protokol kesehatan. Ternyata tadi masih ada yang nongkrong abis makan maskernya nggak segera dipakai,” kata sosok yang diperankan oleh Camat Sawahan, M Yunus, Sabtu (9/1/2021) malam.
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan mengandalkan sosok anti mainstream ini diharapkan masyarakat semakin meningkat penerapan prokes.
“Mudah-mudahan setelah New Man datang masyarakat lebih disiplin,” ujarnya.
Sementara itu, M Yunus menyebut dirinya tak bisa melakukan penindakan atau memberi sanksi sebagaimana yang tercantum dalam Perwali 67/2020, ketika menjalankan peran New Man dan hanya sebatas melakukan sosialisasi prokes.
Namun, perihal pindakan adalah wewenang dari Camat di 31 wilayah kecamatan di Kota Surabaya.
“Perwali 67 sudah diberlakukan. Cuma untuk penindakan itu bukan tugas New Man tapi camat masing-masing. Kalau saya jadi New Man, saya sosialisasi. Kalau jadi camat saya penindakan,” terangnya.
Tugas M Yunus sebagai sosok super hero di tubuh Pemkot Surabaya itu sendiri alam terus berlanjut hingga pandemi Covid-19 tuntas.
“Akan terus berlangsung. Mudah-mudahan segera selesai. Tugas New Man selesai. Kalau belum, lanjut,” imbuhnya.
Ada pun pesan yang disampaikan kepada seluruh warga Kota Surabaya, yaitu tetap menegakan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, jaga jarak, dan mengenakan masker.
Aksi kali ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan sosok superhero bertubuh tambun itu. Sebelumnya, New Man sudah menjalankan tugasnya dengan menyasar kawasan pusat perbelanjaan hingga pasar tradisional.
Ia pun menyebut jika tingkat kepatuhan warga Surabaya terhadap prokes sudah memiliki presentase yang tinggi. Meski begitu dirinya juga tak jarang menemui warga yang masih tak tepat dalam menerapkan prokes.
“Di beberapa tempat itu 90 persen suda apkai masker. Tapi kadang nggak bener. Ada yang diplorot, tadi ada yang abis makan ngobrol dulu masker nggak di pakai. Jadi silakan makan, tapi jangan lupa kalau sudah selesai maskernya dipakai lagi,” tandasnya.
Rencananya, dalam waktu dekat ini New Man bakal kembali beraksi dengan menyasar pasar moderen dan pasar loak di Kota Surabaya. (nan)
