Anggota DPRD Kota Surabaya tak Setuju PSBB Dilaksanakan Kembali

oleh -90 Dilihat
oleh
Anggota DPRD Kota Surabaya Asal Fraksi PSI Kota Surabaya Josiah Michael

SURABAYA, PETISI.CO – Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Surabaya Josiah Michael menyatakan ketidaksetujuannya apabila Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diselenggarakan di Kota Surabaya.

Menurut Josiah, jika PSBB kembali dilakukan tentunya akan berpengaruh kepada seluruh bidang, terlebih pada sektor siklus ekonomi masyarakat Surabaya yang akan semakin goyah.

Josiah juga menyatakan, Pemkot Surabaya juga telah melakukan stimulus pemutusan mata rantai Covid-19 hingga ke tingkat warga, yaitu dengan membentuk Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

“Beberapa usulan kami mengenai micro lockdown telah dilakukan oleh pemkot dalam versi kampung tangguh wani jogo Suroboyo. Yang perlu digenjot lagi adalah melakukan test ke masyarakat, pakai swab test jangan rapid test, karena tingkat akurasinya beda. Saya sudah usulkan untuk menambah minimal 3 mesin PCR atau kalau memang terlalu mahal, bisa menggunakan mesin modifikasi mesin test TBC yang lebih murah,” kata dia, Kamis (18/6/2020).

Josiah menganjurkan, Pemkot Surabaya harus lebih getol lagi dalam melakukan test PCR tentunya dengan menilik pada syarat ketetapan yang telah ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia.

“Jumlah test PCR yang menjadi syarat minimal WHO adalah 1/1000 penduduk per minggu dan banyak daerah yang masih jauh dari syarat minimal tersebut termasuk Surabaya,” jelasnya.

“Selain itu, mungkin yang perlu menjadi perhatian utama pemkot Surabaya adalah masalah Isolasi mandiri, kita bisa melihat sepertinya masyarakat tidak paham mengenai tata cara isolasi mandiri yang benar, sehingga penularan dalam keluarga juga menjadi faktor yang besar,” lanjutnya.

Ia menerangkan, test massal yang dilakukan tentunya akan berdampak pada bertambahnya angka konfirmasi Covid-19 di suatu wilayah. Akan tetapi hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, pasalnya dengan bertambahnya pasien yang terdeksi maka upaya penanganan bisa segera dilaksanakan.

“Dengan adanya test secara masif ini tentu akan meningkatkan angka positif, tapi kita tidak perlu kuatir, karena dengan di ketahui sejak dini maka bisa segera dilakukan tindakan penangananya dan kedepannya tidak akan melonjak lagi karena angka pasti penderita sudah kita dapat. Seperti di Singapura kurva menanjak tajam karena mereka melakukan test secara masif, tapi kemudian bisa kita lihat kurvanya hampir flat,” ungkapnya.

Josiah Michael juga mengingatkan warga untuk berdisiplin, karena saat ini dia melihat kedisplinan masyarakat sangat rendah baik dalam penggunaan masker maupun physical distancing yang merupakan kunci utama memutus mata rantai penyebaran Covid-19.(nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.