Arif Afandi: Media Boleh Memihak, Tapi Jangan Mendowngrade Kontestan Pemilu

oleh -83 Dilihat
oleh
Arif Afandi memaparkan peran media dalam pemilu

SURABAYA, PETISI.CO – Wartawan senior Arif Afandi menilai media diperbolehkan memihak salah satu kontestan Pemilu. Namun, media tidak boleh mendowngrade kontestan lain.

Hal itu disampaikan Arif Afandi pada acara Journalism Roadshow 2022 Surabaya di Rolag Cafe Kayun, Surabaya, Kamis (29/9/2022). Acara tersebut, dihadiri puluhan wartawan dari berbagai media.

Arif menjelaskan, media boleh memihak salah satu kontestan pemilu. Bisa jadi media tersebut, milik peserta kontestan pemilu. Misalnya, RCTI milik ketua Partai Perindro.

Namun, RCTI tidak boleh mendowngrade kontestan lain, misalnya PDIP. Kondisi ini pernah dialami Arif ketika Saifullah Yusuf (Gus) menjadi calon gubernur Jatim di Pilkada Jatim 2018.

“Waktu pilgub Jatim lalu, media Ngopibareng memberitakan Gus Ipul habis-habisan. Namun, Ngopibareng tidak pernah mendowngrade kontestan lain. Boleh memihak tapi jangan mendowngrade,” ungkapnya.

Pemilu, lanjutnya, adalah arena kontestasi. Karena itu, jurnalisme harus memberi ruang yang sama kepada para kontestan. “Jika harus memihak hanya sebatas branding,” cetusnya.

Menurutnya, praktik etika jurnalistik dalam Pemilu meliputi empat hal utama. Inti etika jurnalistik independen, akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Lalu terus menerus membangun visi publik.

“Jadi, media sebagai institusi sosial yang ikut bertanggungjawab terhadap situasi sosial politik yang kondusif terhadap kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” jelas CEO Ngopi Bareng ini.

Hal senada disampaikan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Surabaya Lukman. Setiap wartawan harus menjunjung kode etik dalam peliputan. Apalagi saat ini banyak video viral bertebaran di media sosial.

Lantas bagaimana seorang jurnalis mengatasi hal tersebut? “Konfirmasi, verifikasi, klarifikasi, bila perlu investigasi. Tidak boleh mengambil serta merta video viral tanpa melakukan empat hal tersebut,” ungkapnya.

Sarasehan Journalism Roadshow 2022 ini, digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Trust TV dan Great Edu. Selain Arif Afandi dan Lukman Rozak, hadir nara sumber lain, yakni Kepala Divisi Riset Pengembangan dan Kerja Sama LBH Surabaya Mohammad Soleh.

Tujuan kegiatan ini, untuk mengingatkan kembali marwah jurnalis sebagai penyampai sebuah informasi akurat kepada publik. Karena wartawan bukan hanya seorang informator namun juga sebagai verifikator.

Tugas jurnalis juga semakin berat karena harus menyampaikan kebenaran faktual di tengah revolusi digital dan gempuran post truth. (bm)