ASEAN Panji Festival 2023 Akan Jadi Penguat Persaudaraan Antar Negara ASEAN

oleh -408 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah sambutan di acara Gala Dinner peserta ASEAN Panji Festival 2023 di Grahadi

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa optimistis gelaran ASEAN Panji Festival 2023 menjadi bagian penguatan persaudaraan antar negara-negara di Asean. Even ini diselenggarakan di Jatim, 14-23 Oktober 2023.

“Ini karena festival tersebut menunjukkan bahwa budaya bersifat borderless atau tidak mengenal batas,” ujar Khofifah pada acara Gala Dinner peserta ASEAN Panji Festival 2023 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (17/10/2023) malam.

Prof Wardiman saat diwawancarai wartawan

Sebagai informasi, ASEAN Panji Festival 2023 diselenggarakan untuk mempromosikan warisan budaya Panji (Inao) yang dimiliki bersama oleh negara anggota Asean, khususnya bagi Jatim sebagai locus tempat lahirnya Budaya Panji (Inao).

Malam puncak ASEAN Panji Festival 2023 diikuti oleh delegasi dari 9 Negara ASEAN yakni Indonesia, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapore, Thailand, dan Vietnam ini akan digelar di Taman Candra Wilwatikta, Kabupaten Pasuruan, (22/10) mendatang.

Khofifah menyebut, bahwa budaya ini borderless. Dari budaya Panji maka 9 negara di Asia Tenggara bisa saling membangun sinergitas lewat ASEAN Panji Festival 2023. Sehingga, bisa menjadi kekuatan persaudaraan yang kita bangun melalui budaya.

Provinsi Jatim sebagai tempat lahirnya sastra Panji merupakan bagian penting dalam perkembangan kebudayaan. Berkat dukungan dari negara-negara ASEAN sehingga pada Tahun 2017 cerita Panji ditetapkan UNESCO sebagai Memory Of The World (MoW).

“Substansi cerita Panji dapat dimaknai sebagai penyatuan antara dua belah pihak yang dilambangkan dengan kerajaan Janggala dan Panjalu, antara Raden Panji Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji,” jelas mantan Menteri Sosial ini.

Bagi masyarakat Jatim, menurutnya, cerita Panji/inao tidak hanya sebatas karya sastra. Representasi cerita Panji di Jatim juga berkembang dalam berbagai ragam ekspresi budaya. Baik budaya bendawi maupun budaya tak benda, sehingga meluas menjadi budaya Panji.

Cerita Panji/inao, telah menjadi bagian dalam khazanah cagar budaya di Jatim. Antara lain pada relief gambyok di Kediri, arca dan relief Candi Selokelir di Gunung Penanggungan, relief Candi Penataran di Blitar, relief Candi Mirigambar di Tulungagung, relief Candi Menakjinggo di Mojokerto.

Selain itu, Cerita Panji juga menjadi inspirasi dalam berbagai ragam kesenian tradisi yang berkembang di Jatim, antara lain terdapat dalam kesenian Wayang Beber di Pacitan, Wayang Topeng di Malang, Wayang Thengul di Bojonegoro, Wayang Klithik di Jediri, Penthul Tembem di Madiun, jaranan di Tulungagung dan Trenggalek, Topeng Dalang di Sumenep.

“Di Jatim sendiri kekuatan dari turunan sastra dan budaya Panji akan bisa memberikan satu bangunan persaudaraan. Kalau kami di Jatim ini seringkali mengintroduksi tentang guyub rukun. Bagaimana kita guyub dan bagaimana kita membangun kerukunan,” katanya.

Secara khusus, pada malam puncak ASEAN Panji Festival 2023 di Taman Candra Wilwatikta, Kab Pasuruan (22/10) mendatang, Gubernur Khofifah meminta OPD Pemprov Jatim terkait, tidak hanya mengundang Disbudpar kab/kota. Tapi juga pihak-pihak terkait lainnya.

“Para delegasi ASEAN ini pada tanggal 22 Oktober 2023 akan berkolaborasi dengan puluhan seniman lokal Jatim, untuk menampilkan gelar kolaborasi sendratari berjudul Panji Sumirang. Oleh karena itu saya minta yang diundang tidak hanya Disbudpar-nya saja,” paparnya.

Penggerak Budaya Panji di Indonesia dan ASEAN, Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang sudah diberikan Gubernur Khofifah kepada ASEAN Panji Festival 2023, yang diadakan setiap 5 tahun sekali.

“Kami dari Kemendikbudristek menyampaikan terimakasih atas kepedulian yang telah Bu Gubernur berikan. Banyak kebetulan yang positif, sastra dan budaya Panji lahir dan tumbuh di Jatim sejak tujuh abad yang lalu dan menyebar ke seluruh nusantara, Malaysia dan seluruh Asia Tenggara,” katanya.

Wardiman mengatakan, sastra Panji asal Jatim ini membangkitkan keberagaman individualisme dari tiap daerah bukan hanya di Indonesia, tapi juga seluruh Asia Tenggara. Tiap daerah membangkitkan budaya panjinya sendiri dengan unsur kedaerahannya.

“Ini pelestarian budaya bersama dan kita merajut persahabatan lewat budaya. Negara-negara ASEAN dalam festival menghidupkan cerita Panji yang paling tua yaitu Panji Semirang. Semoga Panji ini menjadi budaya pengikat di Asia Tenggara,” tuturnya.

Kegiatan ASEAN Panji Festival di Jatim ini merupakan kolaborasi dari Kemendikbudristek, Pemprov Jatim, Pemkot Kediri, dan Pemkot Malang. Seluruh delegasi dijadwalkan akan melakukan ekskursi di berbagai situs cagar budaya di Jatim, serta gelar kolaborasi sendratari Panji/Inao.

Adapun materi kegiatan dalam ASEAN Panji Festival 2023 meliputi 4 pilar pelestarian dan pemajuan kebudayaan. Yaitu, pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan. Tema ASEAN Panji Festival yaitu _Panji / Inao Tales : Weaving The Diversity of Southeast Asian Culture atau Cerita Panji/Inao: Merajut Keberagaman Budaya Panji di Asia Tenggara.

Pada gelaran puncak ASEAN Panji Festival 2023 juga diadakan pameran jejak Panji dalam perspektif sejarah dan purbakala yang menampilkan berbagai koleksi terkait Panji/Inao dari berbagai museum di jawa timur. Serta berbagai karya kreatif yang terinspirasi dari cerita Panji / Inao dari berbagai perguruan tinggi di Jatim. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.