Atlet Silat yang Divonis Kanker Tulang, Dapat Perhatian Yuhronnur Effendi Sekda Lamongan

oleh -101 Dilihat
oleh
Yuhronnur (biru) Menyempatkan diri menjenguk Ocha guna memberikan semangat

LAMONGAN, PETISI.CO Setelah pemberitaan di salah satu media online beberapa waktu lalu, Ocha Olivia, seorang siswi kelas 3 SMP (15), warga Dusun Balong, Desa Jegreg, Kecamatan Modo, yang hanya bisa berbaring lemah di atas tempat tidurnya, mendapat perhatian dari Sekretaris Daerah (Sekda) Lamongan Yuhronur Effendi.

Pasalnya, siswi yang pernah meraih juara 2 kejuaraan pencak silat tingkat kabupaten itu, divonis menderita  penyakit kanker tulang yang mengakibatkan kaki sebelah kanannya membengkak, hingga tidak bisa digunakan untuk berjalan kaki dan aktifitas lainnya.

Dalam kesempatan sore tadi,  Yuhronur atau YES, sapaan akrabnya menyempatkan diri sambang ke kediaman Ocha, guna mengetahui secara langsung kondisi atlet yang pernah mengharumkan cabang olahraga pencak silat.

“Karena kita tahu kemarin dari pemberitaan media online,  keluarga dari Ocha terlalu berat dengan biaya operasi  yang besar sekitar 30-an juta rupiah lebih, serta juga membutuhkan persiapan mental dan material yang matang bila tindakan medis tersebut terwujud,”  ungkap Yuhronnur.

Dalam kesempatan Sabtu (29/2/2020) sore, Sekda menyampaikan dan menawarkan kepada Ocha serta keluarga besarnya, untuk segera dirujuk ke RS Dr. Soetomo di Surabaya, sesuai arahan tim dokter yang menanganinya di RSUD Soegiri Lamongan.

Bila bersedia untuk dibawa dan dirawat ke RS. Dr. Soetomo Surabaya, akan disiapkan kendaraan dan didampingi agar segera mendapat tindakan medis selayaknya dan diurus secara baik.

Pada intinya, keluarga khususnya orang tua dan Ocha sendiri harus disiapkan mentalnya, untuk sesegera mungkin dilakukan tindakan medis.

“Tidak perlu memikirkan masalah biaya, yang terpenting Ocha bisa kembali beraktivitas seperti biasa seperti sekolah, bermasyarakat, dan berlatih lagi,” tambah  YES lagi.

Kondisi Ocha sebelum kedatangan Yuhronnur Effendi

Seperti dijelaskan Eni, ibu kandung Ocha, jika kondisi anaknya sudah dialami kurang lebih sekitar 7 bulan lalu. Ia juga mengatakan jika perawatannya selama ini hanya dilakukan di rumah, lantaran takut dengan mahalnya biaya Rumah Sakit.

“Awalnya anak saya merasakan nyeri pada bagian paha sampai lututnya, serta ada benjolan sebesar telur. Hingga beberapa hari kemudian, kami lihat kondisinya semakin buruk, hingga kami putuskan untuk membawanya ke Rumah Sakit Ngimbang. Namun disitu hanya dirawat beberapa hari dan diijinkan pulang,” ungkap Eni, ibu kandung Ocha Olivia, sembari duduk disamping tempat tidur yang digunakan anaknya Ocha untuk berbaring.

Eni mengaku, jika penyakit yang menyerang anaknya itu, baru diketahuinya setelah Ocha dirujuk ke Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Lamongan, dan divonis terserang penyakit kanker tulang.

“Dokter mengatakan jika anak kami terkena kanker tulang. Dan sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Muhammadiyah,” lanjut Eni.

Meski beberapa kali menjalani perawatan, namun kondisi Ocha masih belum menunjukkan hasil yang baik, hingga keluarga merujuknya ke RSUD. Dr. Soegiri Lamongan.

Namun, pihak Rumah sakit menganjurkan agar Ocha dirujuk ke RS. Dr. Soetomo, Surabaya, untuk dilakukan amputasi yang mengingat kondisi kakinya sudah semakin membesar.

Kondisi tersebut nampaknya semakin menambah beban dalam kehidupan Eni dan suaminya, Nugroho, yang kesehariannya berprofesi sebagai petani. Pasalnya, meskipun sudah tercover oleh jaminan kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), namun mereka masih harus mencari biaya perawatan lainnya yang totalnya diperkirakan mencapai 30-an juta rupiah.

“Setelah kunjungan Pak Yuhronnur ini, insya allah dalam waktu dekat kami akan mempersiapkan diri, terutama mental Ocha kalau tindakan medis yang  mengharuskan Ocha kehilangan satu kakinya. Kami keluarga besar Ocha  menyampaikan banyak terima kasih kepada Pak Yuhronnur atas segala perhatiannya kepada Ocha,” tutupnya.(ak)