Bakorwil se Jatim Harus Sosialisasikan Pencegahan Penularan Covid-19

oleh -55 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah membacakan sumpah jabatan dihadapan pejabat yang dilantik

SURABAYA, PETISI.CO – Pejabat Administrator (Setingkat eselon III) dan Pengawas (Setingkat eselon IV) di lingkungan Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) seluruh Jawa Timur (Jatim) diminta untuk turut mensosialisasikan pencegahan penularan virus Corona (Covid-19).

Permintaan itu, disampaikan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat melantik 34 pejabat tersebut di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu, (18/4/2020). Hadir dalam pelantikan itu, Kepala Bakorwil se Jatim.

Menurut Khofifah, tugas para pejabat di Bakorwil sekarang ini, tidak hanya terkait dengan Bakorwil dan pembangunan pemerintahan. Namun, ada yang terkait dengan pendemi global.

“Mereka punya tugas untuk bisa menyampaikan baik itu untuk Bupati/Walikota di lingkungan masing masing, Forkompimda di lingkungannya masing masing, juga kepada elemen-elemen strategis untuk tetap menyampaikan (sosialisasi),” ujarnya.

Sosialisasi, lanjutnya, bisa dilakukan dalam beberapa format. Diantaranya dengan penayangan di videotron di masing-masing wilayah Bakorwilnya. Bahkan, Gubernur meminta jika sampai sekarang ada Bakorwil yang belum menayangkan sosialisasi lewat videotron, maka begitu keluar dari Grahadi harus sudah mengisi video sosilasasi pencegahan Covid -19.

Demikian juga ketika masih ada ruang kosong pda baliho, maka harus diisi dengan sosialsasi. “Semua harus bergerak lebih masaf. Hari ini, kita tidak bisa menunggu siapa-siapa, lakukan dari diri kita masing-masing, institusi kita masing-masing,” paparnya.

Bila perlu, Kepala Bakorwil cukup bagus jika mengajak radio komunitas di daerahnya. Sebab jumlah radio komunitas di Jatim cukup banyak. Selain itu juga bisa mengajak komunikasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID).

Hal ini dilakukan untuk melakukan siaran siaran sosialisasi dan disesuaikan dengan budaya daerah masing masing. Salah satunya, dengan pendekatan bahasa daerah. Maka, hal ini diyakini akan lebih mudah diterima masyarakat.

“Insya Allah, Radio komunitas efektif. Hari ini, di seluruh Indonesia refokucing kegiatan ke penanganan Covid-19. Kemudian realokasi anggaran, tentunya harus kita maksimalkan,” tuturnya. (bm)