SIDOARJO, PETISI.CO – Meski diberikan sanksi dan penyitaan kendaraan, ternyata tak ada jeranya bagi pembalap liar, bahkan kasus balap liar sering terjadi di Sidoarjo, apalagi di malam Minggu.
Bahkan pihak Polresta Sidoarjo tak henti-hentinya melakukan cipta kondisi dan razia untuk mendapatkan target anak-anak yang bandel balap liar.
Hal tersebut cukup meresahkan masyarakat, dan mengganggu warga yang tengah beristirahat saat malam hingga dini hari, tak hanya itu kasus tersebut juga mengganggu pengendara yang lain, karena banyak pembalap liar yang memodifikasi kendaraan dengan suara yang bising.
Seperti halnya dini hari tadi, Minggu (23/02/20), sekitar pukul 02.30 WIB-04.20 WIB, Jalan Jenggolo digunakan lagi sebagai arena balap liar, yang mana tak jarang kasus balap liar juga memakan korban jiwa.
Seperti halnya terjadi pada Imam penjual sayur warga Durungbedug Candi, ia menjual dagangannya ke pasar Gedangan. Saat melintasi jalan Jenggolo pernah terserempet oleh pembalap liar hingga terjatuh.
“Dulu saya pernah ditabrak sama anak-anak yang sedang balapan, saat saya melintasi jalan Jenggolo ini, makanya kalau ada balapan seperti ini saya harus hati-hati, walaupun saya merasa was-was takut ketabrak lagi mas,” tuturnya.
Banyak sekali masyarakat mempertanyakan hal tersebut,kenapa balap liar ini tidak pernah jera. Sedangkan pihak Santlantas Polresta Sidoarjo sudah mengambil sikap tegas terhadap para pelanggaran lalu lintas terutama masalah balap liar ini. Tindakan tegas terhadap pelaku balap liar sudah di terapkan sejak adanya Kasatlantas yang terdahulu. Hingga berharap tidak ada lagi adanya balap liar di kota Sidoarjo.
Berbagai upaya dilakukan seperti, larangan menggunakan knalpot brong dan mengambil sikap tegas yakni pemilik kendaraan harus merusak dan menghancurkan knalpot brong mereka sendiri. Ini dilakukan agar tidak bisa dipakai kembali.Tapi sampai sekarang agenda balap liar semakin marak tanpa ada rasa jera sedikit pun.
“Saya berharap adanya solusi permasalahan terkait kasus balap liar ini, agar masyarakat pengguna jalan lainnya tidak merasa was-was saat mengemudikan kendaraannya,” ucap Suroto warga Entalsewu Buduran Kabupaten Sidoarjo. (try)
