Banyak Keluhan Dari Masyarakat Kepanjen, Bupati Jember Akan Panggil Pengusaha Tambak Udang

oleh -272 Dilihat
oleh
Bupati menggelar audensi dengan Kelompok perjuangan masyarakat Kepanjen, terkait tambak udang vaname di wilayah pesisir Kepanjen.

JEMBER, PETISI.CO – Bupati Jember, Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Jember, Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) serta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Jember dan tim ahli Bupati menggelar audensi dengan Kelompok perjuangan masyarakat Kepanjen, terkait tambak udang vaname di wilayah pesisir Kepanjen.

Hendy mengatakan, persoalan yang ada di pesisir khususnya di Kepanjen, cukup banyak.

“Keluhan-keluhannya cukup banyak seperti keluhan limbah, uap tambak berdampak kepada pertanian terhadap pertumbuhan cabe, masyarakat yang ngebor air disana airnya payau,” tutur Hendy kepada sejumlah wartawan di Pendapa Wahyawibawagraha pada Sabtu (11/9/2021).

Hendy menjelaskan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera memanggil para pemilik tambak dan akan segera menertibkannya.

“Kami ingin menertibkan ini semua sesuai dengan regulasi yang ada dan kalau memang sudah ada beberapa tambak yang legal itu juga akan kami cek lebih detail lagi tentang kepemilikan ijin-ijin yang mereka miliki,” tegasnya.

Lebih jauh, Hendy menerangkan pemerintah akan hadir dan menjadikan pesisir pantai selatan ini bermanfaat banyak bagi masyarakat pantai. Karena, di Jember sendiri memiliki cukup banyak kemiskinan.

“Sesuai dengan visi misi kami bagaimana kami mengentas kemiskinan ini. Cukup banyak saudara kita yang nelayan maka itu dengan potensi lautan yang kita miliki dari meru Betiri sampai Paseban. Akan kami memaksimalkan untuk masyarakat nelayan kami, warga kami semua yang bisa menikmati hasil laut itu dan tentunya lebih besar lagi nanti dalam lagi nanti kami akan mengingatkan pendapatan asli daerah (PAD) kami itu target akhirnya,” tukasnya.

Iya juga menjelaskan, pihaknya akan melihat terlebih dahulu mana saja perusahaan yang menyalahi aturan.

“Regulasi kan sudah jelas disitu kita akan cek terlebih dahulu karena kami kan masih belum tahu sama sekali dan selama 6 bulan ini saya masih belum mengeluarkan ijin apapun jadi saya tidak tahu. Belum ada ijin tentang tambak. Kami berkomitmen bahwa yang kami lakukan dipesisir ini itu adalah tambak bukan tambang. Apabila orang ada yang menambang disitu kami tidak ijinkan,” tegasnya.

Sementara itu, Setiyo Ramires, Sekretaris Kelompok perjuangan masyarakat Kepanjen, mengatakan saat ini di wilayah kepanjen itu ada masalah yang diakibatkan oleh pengusaha tambak.

“Dengan munculnya tambak, masyarakat tidak diuntungkan malah dirugikan, kalau menyerap tenaga kerja hanya segilintir,” ungkap Setiyo.

Setiyo menjelaskan, mayoritas masyarakat Kepanjen tersiksa dan ekonomi sulit karena para pengusaha tambak membuang limbah dengan sembarangan.

Ia juga mengatakan saat ini laut tercemar menjadikan ikan menjauh dan operasional bahan bakar bertambah. Sedangkan dari segi pertanian, dengan adanya tambak ini menjadikan lahan banyak yang rusak dan tanaman seperti cabai, peaya dan semangka tidak bisa tumbuh.

“Gak bisa tumbuh karena terkena uap dari Kincir yang ada di tambak,” katanya.

Setiyo menegaskan, sekarang ini di Kepanjen memanas. Banyak warga yang akan unjuk rasa.

“Mudah mudahan audiensi ini ada jalan agar masyarakat diarahkan dan sudilah bupati menutup tambak dan menertibkan tambak tentang limbah. Tutup kalau tidak bisa menngolah limbah,” paparnya.

Sebagai perwakilan dari masyarakat Kepanjen, ia mengatakan sangat resah dengan adanya tambak. “Kami semakin lama menjadi penonton. Pemain yang ada di depan malah bukan orang dalam, dari luar mungkin cina, ketika hasilnya satu tahun milyar, kami hanya menjadi angan anagan,” pungkasnya. (mmt)

No More Posts Available.

No more pages to load.