Begini Mekanisme Swab Kepada Pelajar SMP di Kota Surabaya

oleh -92 Dilihat
oleh
Dua pelajar SMPN 1 Surabaya menjalani tes swab, Rabu (25/11/2020).

SURABAYA, PETISI.CO – Rencana sekolah tatap di tingkat SMP bakal dilaksanakan pada bulan Desember mendatang. Oleh karena itu untuk menjamin kondusifitas kegiatan belajar mengajar, Pemkot Surabaya melakukan swab tes kepada para pelajar.

Perihal mekanisme swab itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan, pihak puskesmas terdekat akan mendatangi sekolah yang dijadikan sebagai lokasi swab. Kemudian untuk muridnya, mereka hanya cukup datang ke sekolahnya masing-masing.

“Tesnya di sekolah masing-masing. Artinya puskesmas yang mendatangi, siswa cukup datang ke sekolah saja,” jelas Febri, Rabu (25/11/2020).

Tes swab pelajar SMP ini dilakukan di 17 titik sekolah di Kota Surabaya, yaitu SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 10, SMPN 12, SMPN 15, SMPN 19, SMPN 26, SMPN 28, SMPN 46, SMPN 62, SMPN 17 Agustus 1945, SMP Al-Hikmah, SMP Giki 2, SMP Kristen YBPK 1, SMP Santa Maria, SMP Santo Carolus.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Surabaya, Akhmad Suharto menyebut pelaksanaan swab ini berlangsung dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat.

Lebih lanjut kata dia, 405 pelajar yang mengikuti swab, mereka datang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.

“Alhamdulillah anak-anak bisa mengikuti kegiatan swab untuk mengantisipasi persiapan KBM tatap muka dengan baik. Mudah-mudahan hasilnya nanti negatif semua,” kata Akhmad Suharto.

Sedangkan bagi siswa yang masih berhalangan hadir pada tes swab hari ini, Akmad memastikan jika pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.

Ketika proses belajar mengajar secara tatap muka berlangsung, pihaknya juga telah mempersiapkan mekanisme protokol kesehatan secara ketat.

“Sesuai anjuran jaraknya itu 1,5 meter. Kami sudah menyiapkan bagaimana prokes yang berada di SMPN 1 Surabaya sesuai SOP,” tegasnya.

Ia menambahkan, sebanyak 90 orang yang terdiri dari guru, karyawan maupun pelatih ekskul telah dilakukan swab. Hasilnya, mereka dinyatakan bebas Covid-19.

“Gurunya berjumlah 70 orang. Selebihnya adalah karyawan dan pelatih. Alhamdulillah negatif semuanya,” tutup dia. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.