Berbuka Puasa dengan Makanan Halal

oleh -141 Dilihat
oleh

Puasa tidak berguna bila dilakukan dengan menahan diri dari memakan yang halal, tapi berbuka dengan makanan haram.

Puasa itu perjalanan mendekat menuju kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan rasa takut dan pengharapan. Setelah berbuka puasa, seyogyanya hati terayun ayun antara khauf (takut) dan raja’ (harap), karena tidak ada seorang yang mengetahui, apakah puasanya diterima ataukah tidak.

Tidak hanya puasa, pemikiran tersebut seharusnya juga selalu ada setiap kali selesai melaksanakan suatu ibadah.

“Untuk itu, barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan janganlah mempersekutukan dengan apapun dalam beribadah kepada Rabbnya.”

(QS. Al-Kahfi : 110)

Seorang hamba harus menyeimbangkan antara khauf dan raja’ sebagaimana dalam ayat berikut yang menjelaskan seorang hamba berdoa dengan harap dan cemas.

“Sesungguhnya mereka adalah orang orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang orang yang khusyu kepada Kami.”

(QS. Al-Anbiya’ : 90)

Apakah sekarang ini kita sedang merasa dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sehingga sekarang  merasa iman kita sedang kuat ?

Bakarlah habis segala yang mengisi kepala dan perut dengan menahan lapar, maka setiap saat irama baru akan muncul dari api kelaparan yang nyala berkobar

“Wahai orang orang yang beriman Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

(QS. Al-Hasyr :18)

Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada seorang hamba di hari Kiamat, untuk itu kita berharap dan berdo’a mudah mudahan puasa kita bisa memberikan nilai taqwa atau nilai positif yang lebih baik dari tahun tahun sebelumnya.

 

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah.”

(QS. Al Baqarah: 185) (fim)

PETISI Shaum ditulis dari referensi Al Quran dan Al Hadits

No More Posts Available.

No more pages to load.