SURABAYA, PETISI.CO – Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 mengalami lonjakan. Saat ini, angka keterisiannya mencapai 75,9 persen, sedangkan untuk BOR ruang ICU, saat ini sudah terisi sebanyak 80 persen. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Febria Rachmanita, yang menyebutkan angka itu bertambah signifikan sejak dua pekan lalu.
“BOR Surabaya yang selama ini sebelum tanggal 5 itu hanya 15 sampai 21 persen, saat ini sudah 75,9 persen,” ungkap Feny sapaan akrab Febria Rachmanita.
Feny mengungkapkan, total tempat tidur di Surabaya, kata dia berjumlah sebanyak 2.200 bed, dan jika sudah terpakai 75 persen, maka sisanya hanya tersedia 500an tempat tidur lagi.
Setiap harinya, kata Fenny, kenaikan BOR di Surabaya rata-ratanya bahkan bisa mencapai 15 persen. Maka pihaknya pun patut untuk waspada.
“Tapi tetap kita harus waspada karena kita ketahui bahwa jumlah ini terlalu cepat meningkat, per hari itu sekitar 15 persen naiknya,” ujarnya.
Ia pun mengimbau kepada seluruh direktur RS di Surabaya, untuk melakukan konvensi tempat tidur. Jika perlu mengkonversi bed non Covid-19, menjadi bed untuk pasien Covid-19.
“Tapi ya tetap harus kita lihat bahwa kasus yang non Covid-19 pun banyak,” kata Feny.
Menurutnya, meski jumlah bed menipis, jumlah tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat yang ada di Surabaya sejauh ini masih mencukupi. Dengan kondisi ini ia pun meminta masyarakat Kota Pahlawan untuk tak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. Termasuk mereka yang telah menjalani vaksinasi Covid-19.
“Masyarakat nggak boleh lengah, udah nomor satu prokes,” pungkas Feny.
Sementara itu berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, jumlah kasus kumulatif positif virus corona di Surabaya per 18 Juni, mencapai 24.633 pasien. Sebanyak 23.033 di antaranya sudah sembuh, 1.382 meninggal dunia, sementara kasus aktif sebanyak 218 orang. (dwd)
