Budidaya Rumput Odot, Agus Petani di Magetan Berpenghasilan Rp 6 Juta Perbulan

oleh -457 Dilihat
oleh
Agus Heryus Saputro (36), warga Desa Dukuh Kabupaten Magetan di tengah ladangnya

MAGETAN, PETISI.CO – Ikatan rumput sebesar rangkulan orang dewasa itu selesai dirapikan oleh Agus Heryus Saputro (36), warga Desa Dukuh Kabupaten Magetan Jawa Timur di tengah ladangnya yang panas Minggu siang (20/10/2019).

Agus panggilan Agus Heryus Saputro, tinggal membawa dan menaikan ke atas sepeda motor milik Jordan (15), warga Desa Bangsri, salah satu pelanggan  yang setiap hari  mengambil rumput.

Dalam sehari, sekitar 7 orang akan datang untuk mengarit rumput di lahannya yang ditanami rumput seluas lebih dari 250 meter persegi dari luas keseluruhan 1 hektar.

Sekitar 3 tahun lalu,  Agus  menanam rumput odot, sejenis rumput gajah untuk makanan kambing yang dipeliharanya. Rumput tersebut ditanam di sela-sela tanaman jeruk pamelo miliknya.

Namun sayang, karena terdesak  kebutuhan ekonomi, belasan kambing tersebut dijual.  Beruntung Jordan peternak kelinci  membutuhkan rumput yang ditanamnya. Setiap hari dia membutuhkan 2 ikat rumput untuk makanan kelinci yang dipeliharanya.

“Harga satu ikat kecil itu Rp 20 ribu, kalau bawa semampunya yang ikatannya lebih besar itu Rp 30 ribu,” ujarnya,  Minggu (20/10/2019).

Jordan cukup banyak membutuhkan rumput untuk diberikan pada kelinci peliharaannya. Di rumahnya, Jordan memelihara  sekitar 500 ekor kelinci. Karena tidak memiliki lahan, Jordan mengaku membeli rumput dari Agus.

“Dulu nyari kemana-mana sebelum ada mas Agus. Sekarang tinggal nyabit saja disini,” katanya.

Melihat peluang tersebut  Agus kemudian memperluas lahan penanaman rumput odotnya. Yang dulu hanya ditanam  di pematang kebun,  sekarang dia tanam di hamparan gulutan seluas 250 meter persegi.

“Awalnya banyak tetangga yang mencibir, kebun kok ditanami rumput,” imbuhnya.

Omset Rp 6 Juta Setiap Bulan

Di desanya, menurut Agus, warga terbiasa dengan menanam tebu atau jeruk pamelo karena nilai jualnya yang inggi. Dalam sperempat hektar, biasanya petani tebu akan mendapat penghasilan sekitar Rp 7 juta pertahun.

Namun, karena merasa kurang beruntung dengan tanaman tebu dan jeruk, Agus nekat mengembangkan rumput odot.

”Meskipun baru ada 1 orang yang akan membeli, tapi saya tetap menanam karena ada yang pesan,” katanya.

Rumput odot menurut Agus tidak sulit dibudidayakan. Selain tidak terlalu butuh air, rumput tersebut juga tidak butuh pupuk yang mahal agar cepat tumbuh. Cukup  dengan pupuk kandang  dari hasil pemeliharaan kambingnya  sebelum dijual,  rumput odot yang di tanam tumbuh sangsat cepat.

”Panennya juga cepat. Kalau musim penghujan satu bulan sudah panen, kalau musim kemarau biasanya 45 hari baru panen,” ujarnya.

Agus Heryus Saputro di tengah ladangnya

Dengan gulutan 1 meter X 4 mater, biasanya Agus sudah menghasilkan satu bongkok rumput odot yang dihargai Rp 20.000. Dalam sekali panen dari lahan seluas 250 meter persegi miliknya Agus megaku bisa mendapatan 300 bongkok rumput odot. Artinya, setiap sebulan sekali Agus mempunyai pendapatan Rp 6 juta.

“Bisa dihitung sendiri dari penghasilan rumput. Tapi syarat menanam rumput  cuma satu, asal ada pembeli kita bisa mendapat banyak uang kalau ada,” katanya.

Agar pelanggan rumput di tempatnya tetap berlangganan kepadanya,  Agus mengaku memberi harga discoun kepada pelanggannya. Bahkan disaat musim kemarau seperti saat ini,  biasanya pedagang rumput akan  menaikkan harga hingga 2 kali lipat, namun Agus tetap mematok harga yang sama.

Dia mengaku saat musim penghujan, rumput di desanya tidak ada harganya, karena mudah mencari. Karena berlangganan, para peternak kelinci tetap mengambil rumput kepadanya mesti sedang musim penghukan.

“Kalau musim penghujan banyak tidak laku, karena petarnak bisa ngarit ke sawah,” ucapnya.

Rumput Odot Terbaik Untuk Kelinci

Jordan peternak kelinci yang memiliki lebih dari 500 kelinci mengaku jika rumput odot yang ditanam Agus adalah rumput paling bagus untuk pengembangbiakkan kelinci. Komposisi antara karbohidrat dan protein yang dikandung rumput odot menurutnya  lebih baik dibandingkan dengan rumput gajah.

“Untuk kelinci rumput ini paling baik. Apalagi kelinci yang kami pelihara selain diambil daginnya juga  diambil kulitnya. Rumput ini bagus utuk menghasilkan bulu kelinci yang indah,” katanya.

Agus mengaku akan kembali memperluas tanaman rumput odotnya karena permintaan akan rumput semakin meluas. Bahkan beberapa waktu lalu dia juga menerima tawaran untuk memasok rumput odot bagi peternak kelinci di Kabupaten Malang.

Namun karena produktifitas rumputnya masih terbatas, dia mengaku menolak permintaan pengiriman tersebut.

“Disini saja masih kurang-kurang, karena banyak yang minta. Rencananya mau memperbanyak lagi tanaman rumput,” pungkasnya.(sukoco)