Bupati Banyuwangi Jadi Calon Penerima Satya Lancana Wira Karya Pemerintahan Bidang Kelautan

oleh -344 Dilihat
oleh
Bupati Banyuwangi, Hj Ipuk Fiestiandani (kiri)

BANYUWANGI, PETISI.CO – Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Sekretariat Militer Presiden dan Kementerian Sekretariat Negara, melakukan verifikasi lapangan di Kabupaten Banyuwangi untuk memperoleh gambaran langsung program unggulan yang diusulkan pada Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya Bidang Kelautan pengusulan tahun 2023 oleh Bupati Banyuwangi, Hj. Ipuk Fiestiandani, S.Pd, sebagai salah satu calon penerima.

Penganugerahaan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya Bidang Pemerintahan Dalam Pengelolaan, Pengembangan dan Pembangunan Kelautan dilaksanakan berdasarkan Permendagri Nomor 41 Tahun 2016 dan akan ditetapkan melalui Keputusan Presiden setelah melalui berbagai tahap verifikasi. Salah satunya adalah melalui tahapan verifikasi lapangan.

Tim verifikasi Satyalancana Wira Karya dipimpin oleh Sekretaris Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemensagri, Indra Gunawan SE MPA bersama Kolonel Caj. Sandy S.I.P, M.Si. (Han) selaku Kepala Bagian Penganugerahan, Sekretariat Militer Presiden, Kementerian Sekretariat Negara.Tim melakukan verifikasi lapangan di Kabupaten Banyuwangi pada 13-15 September 2023.

“Pengusulan Satyalancana Wira Karya Bidang Pemerintahan dalam Pengelolaan, Pengembangan, dan Pembangunan Kelautan merupakan bagian dari apresiasi Presiden kepada Kepala Daerah atas kontribusi dalam membangun inovasi dan kebijakan dalam pembangunan kelautan sehingga berdampak pada peningkatan lingkungan pesisir dan taraf hidup masyarakat,” kata Indra Gunawan.

Bupati Banyuwangi Ipuk dalam paparannya menyampaikan bahwa berbagai tantangan di Kab Banyuwangi dapat diubah menjadi peluang dengan memanfaatkan pariwisata sebagai payung besar pembangunan Banyuwangi, termasuk pada sektor kelautan.

Program unggulan yang diajukan oleh Bupati Banyuwangi adalah Bangsring Underwater dan Mandar Fish Market. Pariwisata yang digiatkan berdampak pada perubahan perilaku di Bangsring Underwater dari yang awalnya mayoritas adalah nelayan pengebom ikan menjadi pelestari biota laut.

Termasuk pula para pemburu terumbu karang yang beralih menjadi pemandu wisata, menumbuhkan lapangan kerja baru, penanganan sampah untuk menjaga lingkungan dan destinasi wisata, serta meningkatkan pendapatan rumah tangga nelayan.

Begitu juga pada Fish Market Kampung Mandar yang berangkat dari kampung terkumuh di tahun 2017 dengan kebiasaan para penduduknya yang membuang sampah di sungai, berhasil diubah dengan menjadikan Kampung Mandar menjadi pusat kuliner seafood hingga sukses meningkatkan pendapatan masyarakat.

Melalui kedua program unggulan tersebut, kab Banyuwangi berhasil menguatkan pengelolaan lingkungan kelautan melalui pemberdayaan masyarakat dan kelompok nelayan berbasis pariwisata dengan mengembangkan ekowisata Bangsring Underwater.

Serta mengubah Kampung Mandar menjadi kawasan kampung nelayan terintegrasi dengan spot center Fish Market Mandar. Program ini berdampak adanya diversifikasi usaha yang mendongkrak pendapatan masyarakat pesisir di Kampung Mandar.

Untuk menindaklanjuti usulan daerah maka Tim Penilai melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan keberhasilan dan dampak dari program yang diusulkan. Penilaian terhadap keberhasilan program dilakukan berdasarkan aspek kemanfaatan dan keberlanjutan program.

Melalui kunjungan lapangan ke daerah calon penerima, terlihat adanya feedback dari masyarakat penerima manfaat atas program yang diusulkan.

Hasil Kunjungan lapangan kemudian menjadi pertimbangan atas pengusulan Satyalancana Wira Karya Bupati Banyuwangi sebelum ditindaklanjuti penetapannya dengan Keputusan Presiden melalui pertimbangan Ketua Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.