Simulasi HKB Nasional 2024: Persiapan Tanggap Bencana di Surabaya

oleh -140 Dilihat
oleh
Simulasi penanggulangan bencana oleh BPBD Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Kota Surabaya, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya, telah menugaskan dua mobil pemadam kebakaran dan tiga ambulans di Rusunawa Penjaringansari, Kecamatan Rungkut, pada pagi Jumat (26/4/2024). Ratusan warga terlihat panik ketika alarm bahaya berbunyi dan berhamburan keluar dari gedung Rusunawa.

Petugas dari BPBD Surabaya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya, Satpol PP Surabaya, bersama TNI/Polri, terlihat sibuk membantu evakuasi warga dari gedung Rusunawa. Mulai dari anak-anak hingga lanjut usia dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Petugas juga cepat mengevakuasi warga yang terluka setelah kebakaran terjadi di Rusunawa Penjaringansari, yang dipicu oleh gempa bumi di pantai timur Surabaya.

Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menjelaskan bahwa kepanikan warga adalah bagian dari simulasi dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Nasional 2024. Simulasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk lintas OPD dan forum pimpinan di wilayah kecamatan.

“Simulasi ini juga bertujuan untuk memperkuat kesadaran akan bencana alam di masyarakat, serta untuk memperingati bencana Tsunami dan gempa bumi di Meulaboh, Aceh, pada tahun 2004,” ungkap Hebi.

Menurutnya, kesadaran masyarakat dan seluruh stakeholder adalah kunci utama dalam kesiapsiagaan bencana.

“Selain di Rusunawa, pembekalan kesiapsiagaan bencana dilakukan di gedung perkantoran, sekolah, dan perkampungan. Tujuannya adalah untuk melibatkan semua elemen masyarakat dalam memahami protokol kesiapsiagaan,” ujarnya.

Hebi berharap kesiapsiagaan bencana dan komunikasi antar OPD, Forkopimcam, dan masyarakat terus terjalin agar dapat dijadikan pembelajaran. Simulasi tersebut melibatkan sekitar 100 orang warga Rusunawa Penjaringansari, yang menunjukkan antusiasme dan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana.

Beberapa peserta, seperti Nani, menyatakan bahwa simulasi ini membantu mereka menambah pengalaman dan wawasan tentang kesiapsiagaan bencana. Sedangkan Lili, meskipun berperan sebagai korban dalam simulasi, menganggap pengalaman tersebut bermanfaat untuk mengetahui tindakan yang harus dilakukan dalam situasi bencana sebenarnya.

Simulasi tersebut ditutup dengan bunyi kentongan, sirine, dan lonceng pada pukul 10.00 WIB, sebagai tanda kesiapsiagaan dalam Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2024. Peserta diingatkan agar tetap tenang dan siaga dalam menghadapi situasi darurat. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.