Bupati Bersama Sekda Bondowoso Tinjau Bangunan Yang Ambruk di Ponpes Nurul Falah

oleh -89 Dilihat
oleh
Bupati Bondowoso, Salwa Arifin saat disambut oleh segenap keluarga Ponpes Nurul Falah di Desa Jeruk Sok Sok.

BONDOWOSO, PETISI.CO – Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, meninjau sejumlah bangunan yang ambruk pasca terjadinya musibah banjir yang menelan satu korban jiwa terhadap santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Falah di Desa Jeruk Sok Sok, Kecamatan Binakal, Jumat (06/03/20).

Kedatangan Bupati tak hanya meninjau lokasi saja, melainkan juga memberikan santunan kepada korban.

Ia didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Syaifullah, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kecamatan, Perangkat Desa setempat, disambut langsung oleh Segenap keluarga Ponpes Nurul Falah.

Selain memberi bantuan, orang nomor satu di Bondowoso itu, juga menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya seorang santriwati bernama Hilda Holidal Ayu Izzati (14) yang terseret arus banjir.

“Pertama kami sampaikan belasungkawa kepada keluarga Ponpes dan keluarga korban. Mudah-mudahan diberikan ketabahan. Ini sebagai ujian. Ke depan diharapkan ada antisipasi untuk terhindar dari bencana,” ucap Salwa.

Selain itu, ia juga mengaku, bahwa pemerintah akan mengupayakan dalam membantu pembangunan pagar yang jebol akibat tanah longsor dan banjir.

“Insya Allah dalam waktu dekat, kami memberikan bantuan untuk pembangunan pagar ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Ustaz Gunawan, Kepala Biro Pendidikan Ponpes Nurul Falah, mengatakan, pihaknya saat ini sedang memperbaiki bangunan Ponpes santriwati yang runtuh akibat banjir itu.

“Pembangunan yang akan dilakukan melalui swadaya di tengah-tengah masyarakat dan sejumlah bantuan yang masuk dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bondowoso, Pemerintah Desa (Pemdes) serta lainnya,” katanya.

Ditanya soal kerugiannya, ia menyebutkan, kalau kerugian berkisaran Rp 30 juta.

“Tapi yang membuat kita berpikir panjang karena lokasi ini menjadi langgananan banjir. Sehingga, ini menjadi catatan untuk kita,” tandasnya.

Diketahui, hingga saat ini seluruh santriwati yang berjumlah sekitar 70 orang dipulangkan sementara. Hal ini, dilakukan untuk menghilangkan trauma. Tapi, proses belajar mengajar santriwatipun tetap.

Diberitakan sebelumnya, banjir yang terjadi sekitar jam 15.00 WIB pada Rabu (4/3/2020) kemarin, setinggi sekitar 75 cm menerpa Desa Jeruk Sok Sok, mengakibatkan dua orang santriwati terseret arus. Namun kedua santriwati tersebut, yang satu meninggal dunia dan satunya lagi luka-luka. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.