Bupati Blitar Hadiri Gelar Festival Kali Bersih 2019

oleh -76 Dilihat
oleh
Bupati Blitar mengikuti kegiatan senam di lapangan Desa Tawangrejo

BLITAR, PETISI.CO – Pemerintah Kabupaten Blitar, Sabtu (27/04/2019) menggelar Festival Kali Bersih 2019. Acara ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Air se-Dunia yang sebetulnya jatuh pada 22 Maret dan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April.

Puncak Festival Kali Bersih 2019 ini dilaksanakan di lapangan Desa Tawangrejo Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. Kegiatan ini diawali dengan senam bersama Bupati Blitar, kemudian penanaman secara simbolis dan susur sungai di kawasan konservasi Badher Bank.

Bupati Blitar Drs H Rijanto MM dalam sambutannya mengatakan, air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup, sedangkan bumi merupakan rumah tempat tinggal.

Untuk itu Bupati Blitar terus menggaungkan pesan lingkungan hidup kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Blitar. Selain itu Rijanto juga mengajak masyarakat untuk kembali mengingat fungsi penting sungai sebagai sumber kehidupan.

“Sehingga wajib menjaga dan merawat sungai dari bebas sampah, agar sungai tidak dijadikan sebagai saluran limbah,” kata Bupati.

Lebih lanjut orang nomor satu di Kabupaten ini memaparkan, tahun lalu kita berhasil mendapat penghargaan Adipura kategori kota kecil. Tentunya prestasi tersebut patut dibanggakan mengingat prestasi itu diraih dengan kerja keras semua pihak.

Oleh karena itu, upaya mempertahankan dan menjaga kebersihan wilayah di Kabupaten Blitar melalui pengelolaan sampah harus terus ditingkatkan. “Terlebih dalam upaya pengurangan sampah plastik,” paparnya.

Bupati Blitar menambahkan, untuk mengurangi sampah, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah, diantaranya menargetkan pengurangan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga sampai dengan tahun 2025 sebesar 30 persen.

Sedangkan target penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga sampai dengan tahun 2025 sebesar 70 persen.

Selain itu upaya pengendalian dan pengurangan sampah plastik telah diterbitkan melalui Surat Edaran tentang pengurangan kantong plastik dan sedotan.

Surat edaran ini ditujukan kepada pemilik toko modern, pasar tradisional, restoran, maupun masyarakat di Kabupaten Blitar. “Kita himbau agar masyarakat membawa kantung belanja sendiri ketika belanja di pasar modern maupun tradisional,” ujarnya.

Untuk pasar modern maupun tradisional masih boleh menyediakan plastik tetapi berbayar. “Sedangkan rumah makan, restoran, dan cafe harus membatasi penggunaan sedotan plastik,” jelasnya.

Bupati Blitar menegaskan, tidak hanya itu saja, bahkan semua ASN dan karyawan-karyawati di lingkup Pemkab Blitar juga diberikan instruksi,  agar membatasi penggunaan air minum dalam kemasan dan peralatan makan minum sekali pakai, mengurangi timbulan sampah terutama plastik pada saat kegiatan rapat atau pengumpulan massa, melaksanakan kegiatan pemilahan sampah dirumah dan kantor, serta wajib menjadi anggota bank sampah.

“Saya tekankan kepada seluruh Camat, Kades, dan Lurah untuk mengelola sampah di wilayah dengan benar, membentuk bank sampah di setiap dusun, kurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai, membiasakan membawa tempat minum isi ulang, dan memilah sampah rumah tinggal masing-masing, ini bisa di ambil sebagai percontohan, seperti kesuksesan Desa Tawangrejo bersama Pokmaswar Fajar Bengawan ini dalam menggugah kesadaran masyarakat akan fungsi sungai dengan hadirnya kawasan konservasi Badher Bank yang mana selanjutnya berkembang menjadi kawasan ekowisata, Ini perlu direplikasi didaerah lain, baik sungai brantas atau anak sungainya sehingga dapat berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Blitar,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blitar, Krisma Triatmanto mengatakan, festival kali bersih ini digelar di dua tempat, yaitu Desa Tawangrejo Kecamatan Binangun dan Desa Jugo Kecamatan Kesamben mulai 22 – 28 April 2019.

Selain itu kegiatan bersih-bersih kali juga dilakukan di Desa Soso Kecamatan Gandusari. Dengan adanya festival kali bersih ini, diharapkan dapat menggugah kepedulian masyarakat terkait pentingnya sungai.

“Jangan sampai sungai menjadi tempat pembuangan sampah sehingga mencemari lingkungan,” kata Krisma Triatmanto. (adv/hms/min)

No More Posts Available.

No more pages to load.