BLITAR, PETISI.CO – Guna mengurai permasalahan persaingan usaha peternakan yang terjadi selama ini di di Kabupaten Blitar, maka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kabupaten Blitar menyelenggarakan “Audiensi antara Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi dan Peternak Kabupaten Blitar di Ruang Perdana Pemkab Blitar.
Acara audiensi dibuka Bupati Blitar Drs. Rijanto, MM dengan narasumber Penggagas dan Inisiator Sekolah Peternak Rakyat Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Dra. Tuti Komaryati., M.M dengan moderator Plh (Pelaksana Harian) Sekretaris Daerah Drs. Mahadin, CU, MM , dan dihadiri oleh OPD terkait serta 120 lebih peternak di Kabupaten Blitar.
Bupati Blitar Drs.H.Rijanto MM dalam sambutanya berpesan, untuk menyelesaikan dan mengatasi permasalahan kita harus selesaikan dengan bersama-sama. “Maka dari itu perlu direalisasikan gerakan Kita Kompak Bisa,” kata Bupati Blitar.
Lebih lanjut Bupati Blitar menjelaskan, salah satu untuk mengatasi permasalahan persaingan usaha peternakan yang terjadi di Blitar ini adalah para peternak bisa mengikuti Koperasi Putra Blitar yang saat ini masih beranggotakan 400 orang.
Sebab untuk mengurai masalah peternakan yang harus diperkuat adalah koperasi, di Blitar meskipun koperasi sudah ada, namun belum maksimal. “Untuk itu harus didorong terus, kalau kita kompak masalah akan selesai, kalau koperasi kuat maka masalah besar akan selesai, dan pemerintah harus mengayomi peternak dengan menyusun Perda tentang peternakan,” jelas Bupati Blitar.
Sementara itu Muladno dari IPB (Institut Pertanian Bogor) dalam paparanya memberikan arahan tentang kemandirian peternak yang ada di Kabupaten Blitar dengan tidak menggantungkan pada Pemerintah Daerah semata.
“Selain itu juga diperlukan adanya Peraturan Daerah (Perda) yang bisa menaungi peternak Kabupaten Blitar,” paparnya.
Sementara Tuti Komaryati mengatakan, bahwa perlunya Dinas Peternakan Kabupaten Blitar untuk mengumpulkan dan membina para peternak dalam wadah koperasi, Selain untuk membantu pengendalian inflasi, juga memudahkan pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan.
Lebih lanjut Tuti menjelaskan, bahwa akan ada program pelatihan kerjasama Pemkab Blitar dengan USAID (The United States Agency for International Development) selama enam bulan khusus untuk peternak wanita dengan usia 19-30 tahun.
“Nantinya pelatihan ini akan dibuka secara online dan diinformasikan secara terus menerus dengan jumlah kuota 500 orang untuk daerah Jawa Timur,” jelas Tuti.
Di akhir pemaparan Tuti menambahkan, bahwa Kabupaten Blitar sudah memiliki koperasi untuk para peternak, yaitu Koperasi Putra (Peternak Unggas Sejahtera) Blitar. Semoga koperasi peternak di Kabupaten Blitar cukup satu.
“Bank Indonesia juga memberikan support penuh selama lima tahun ke depan mengingat sektor peternakan sangat mempengaruhi inflasi di Kabupaten Blitar yang juga akan mempengaruhi skala nasional,” pungkasnya.(adv/hms/min)