Bupati Ikfina: Remaja Putri Rentan Terserang Anemia

oleh -212 Dilihat
oleh
Bupati Mojokerto saat mengkampanyekan gerakan minum Tablet Tambah Darah di SMPN 1 Trowulan, Desa Wonorejo, Trowulan

MOJOKERTO, PETISI.COKondisi kekurangan sel darah merah di dalam tubuh atau yang dikenal dengan anemia bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak remaja. Namun, dibandingkan remaja putra, remaja putri berisiko lebih tinggi mengalami anemia.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyebut, salah satu alasan remaja putri rentan mengalami anemia adalah karena adanya menstruasi bulanan yang menyebabkan kondisi sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya sehingga tubuh mudah lemas dan pingsan.

Hal tersebut disampaikan Bupati Mojokerto saat mengkampanyekan gerakan minum Tablet Tambah Darah (TTD) di SMPN 1 Trowulan, Desa Wonorejo, Trowulan. Kegiatan tersebut dikemas dalam agenda Jumat CERIA (Cantik, Enerjik, Rajin, Inovatif, dan Aktif). Gelaran minum TTD bersama itu juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto Ulum Rokhmat, Kepala Puskesmas Trowulan, Kepala Puskesmas Tawangsari dan Forkopimca Trowulan.

Ikfina membeberkan, selain menyebabkan tubuh mudah lemas dan pingsan, anemia juga menyebabkan para remaja putri mengalami berbagai kondisi, seperti penurunan imunitas sehingga lebih rentan terpapar berbagai penyakit infeksi, penurunan konsentrasi belajar di kelas, penurunan prestasi di sekolah dan penurunan kebugaran dan produktivitas kerja.

Untuk mengantisipasi anemia tersebut, Ikfina mengimbau untuk memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti bayam, daun ketela kacang-kacangan, jeroan ayam, sapi atau kambing. Menurutnya, dengan banyak mengonsumsi makanan mengandung zat besi tersebut, tubuh bisa lebih banyak memproduksi sel darah merah.

“Kebutuhan zat besi pada tubuh kita sebesar 15 mg setiap harinya. Maka kita harus konsumsi makanan apapun yang mengandung banyak zat besi. Karena faktanya 30 persen atau 1/3 remaja putri di Indonesia mengalami kondisi yang namanya anemia atau kekurangan darah,” ujarnya, Jum’at (21/10) pagi.

Ikfina merinci terdapat dua faktor yang dapat menghambat dan mempercepat penyerapan zat besi pada tubuh. Diantaranya yang menghambat penyerapan zat besi pada tubuh yakni minum kopi dan teh setelah makan sebelum satu jam. Sedangkan yang mempercepat penyerapan zat besi dalam tubuh yaitu minum jus jeruk atau semacamnya.

“Jadi anakku semuanya khususnya remaja putri ini kalau kalian sedang makan tolong minumnya jangan teh atau kopi. Boleh teh dan kopi tapi minumnya nunggu 1 jam setelah makan. Karena jeda waktu itu makanan akan bisa terserap dengan baik,” tambahnya.

Ikfina berharap dengan meminum TTD secara rutin itu bisa mengurangi potensi anemia dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dari para ibu di Indonesia. “Sehingga tercipta nanti generasi muda dan generasi penerus yang sehat serta mampu berdaya saing dapat terbentuk dengan maksimal,” pungkasnya. (ng)

No More Posts Available.

No more pages to load.