Bupati Trenggalek Resmikan Pesantren Tangguh

oleh -91 Dilihat
oleh
Bupati Trenggalek berdoa sebelum peresmian Pesantren Tangguh.

TRENGGALEK, PETISI.CO Semua hal bisa dihadapi jika dilakukan secara bersama-sama dan gotong royong, termasuk wabah Covid-19. Begitupun ketika menghadapi tatanan kenormalan baru, artinya tidak boleh kalah oleh Covid-19, tetapi harus tetap produktif dengan menerapkan protokol kesehatan.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat peresmian Pesantren Tangguh bersama Forkopimda di Ponpes Darussalam Sumberingin Kecamatan Karangan, Rabu (10/6/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati menekankan bahwa tidak ada tatanan baru tanpa kesadaran yang baru.

“Minggu ini apa yang sudah kita evaluasi di Pondok Pesantren Darussalam akan kita sebarkan menjadi surat edaran, bagaimana pesantren, madin, TPA, TPQ itu memulai kegiatannya secara menerapkan protokoler new normal,” tutur Bupati Nur Arifin.

“Dan yang kita tekankan adalah tatanan baru itu harus bisa diikuti dengan kesadaran baru, kemudian itu nanti kita sosialisasikan sehingga pesantren bisa memulai aktivitasnya kembali tetapi dengan new normal,” tegasnya.

Bupati Nur Arifin menjelaskan bahwa penerapan new normal memang harus dilakukan secara bertahap. Untuk itu, langkah yang dilakukan oleh Ponpes Darussalam dinilai Bupati sudah tepat, yaitu memprioritaskan dahulu santri dari dalam kota untuk masuk pesantren.

Kemudian santri yang berasal dari luar kota diharuskan melalui proses screening hingga dilakukan rapid test. Ponpes Darussalam juga telah menyiapkan ruang isolasi bagi santri dari luar kota sehingga tidak bercampur dengan santri lokal ataupun yang lebih dulu bermukim di pesantren.

Selain itu, Bupati Nur Arifin juga berharap ada pembaharuan terkait dengan adab santri kepada kyai, seperti jaga jarak maupun selalu memakai masker dan sebagainya. Hal itu dimaksudkan agar lebih dapat menjaga kyai dari resiko penyebaran penyakit.

“Tidak ada alasan bahwa pembelajaran di pesantren harus terganggu, jadi kita tidak boleh kalah dengan Covid-19 dan saya terima kasih kepada Kyai Mastur Ali beserta para pengasuh pesantren punya optimisme untuk menyambut pendidikan di era new normal ini,” ungkapnya.

“Dan saya juga berterima kasih kepada Pak Kapolres menindak lanjuti bersama Pak Dandim perintah dari Forkopimda Jawa Timur bahwa kita membentuk kampung-kampung tangguh, termasuk juga pesantren tangguh,” imbuh Bupati Nur Arifin.

“Nah, kata tangguh ini sebenarnya bahwa semuanya bisa kalau kita hadapi secara bersama-sama dan gotong royong, jadi ini yang menjadi percontohan sebenarnya kegotong royongannya,” pungkasnya. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.