Capaian BIAN di Tulungagung Masuk 12 Besar se Jatim, Kadinkes: Saat ini 98,26 Persen

oleh -82 Dilihat
oleh
Kadinkes dr Kasil Rokhmad

TULUNGAGUNG, PETISI.COCapaian BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) untuk Imunisasi Kejar di Kabupaten Tulungagung masuk peringkat 12 se Jawa Timur (Jatim).  Meski masuk 12 besar se Jatim, namun capaian BIAN itu sendiri belum sepenuhnya mencapai 100 persen.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad ada beberapa (puluhan) Desa masih perlu memperbaiki capaian BIAN agar bisa mencapai 100 persen.

Dijabarkannya, BIAN merupakan kegiatan imunisasi tambahan dan imunisasi kejar yang bertujuan untuk menutup kesenjangan imunitas bagi masyarakat Tulungagung dengan memberikan imunisasi campak dan rubela bagi anak usia 9-59 bulan.

Sedangkan untuk imunisasi kejar dilakukan pada anak dengan usia 12-59 bulan.

Masih menurut Kadinkes, Selama pelaksanaan BIAN ini melibatkan sebanyak 32 puskesmas di Tulungagung yang  didampingi lintas sektoral mulai dari pemerintah desa (Pemdes) hingga forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam).

“Sedangkan untuk sasarannya ada sebanyak 55 ribu anak yang tersebar di seluruh Kecamatan di Tulungagung dan sudah kita laksanakan sejak Agustus 2022,” ujar dr. Kasil Rokhmad disela – sela Rapat Evaluasi Hasil Pelaksanaan BIAN dan Rakor Pelaksanaan Geser Jadi Mantul di salah satu Hall Hotel ternama di Tulungagung, Selasa (20/09/2022).

Lebih lanjut dr Kasil mengungkapkan, dari total sasaran, capaian BIAN sampai saat ini sudah mencapai 98,26 persen. Ini berarti diatas proyeksinya jika capaian BIAN di Tulungagung hanya 96,59 persen saja.

“Jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain se-Jawa Timur, capaian BIAN di Tulungagung sudah termasuk bagus dengan masuk peringkat ke 12 untuk capaian imunisasi Kejar,” ungkapnya.

Sedangkan untuk capaian imunisasi tambahan, masih kata dr. Kasil,  berada di peringkat 21 se-Jawa Timur.

“Tentu ini tidak lepas dari kerja keras seluruh sektor mulai dari petugas Dinkes Tulungagung, Puskesmas, Pemdes hingga Forkopimcam,” sambungnya.

dr Kasil berharap dengan capaian tersebut nantinya semakin diperbaiki agar vaksinasi BIAN bisa memenuhi seluruh sasaran hingga mencapai 100 persen.

“Meski ditingkat Kabupaten sudah sesuai target, akan tetapi ditingkat desa masih ada beberapa yang belum 100 persen dan itu perlu ditingkatkan lagi,” sambungnya.

dr Kasil juga mengatakan, dengan adanya capaian yang kurang maksimal ditingkat desa,  pihaknya tidak menginginkan jika di desa atau Kelurahan tersebut justru menjadi pencetus dari penyakit yang biasa menjangkiti balita.

Maka dari itu pihaknya akan terus melakukan penyisiran pada desa-desa tersebut agar capaian BIAN bisa 100 persen.

“Dari 257 desa di Kabupaten Tulungagung, masih ada 36 desa yang belum memenuhi target. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor seperti belum sepenuhnya memahami pentingnya vaksinasi, belum memiliki kesempatan untuk melakukan vaksinasi, atau bahkan berhalangan hadir untuk melakukan vaksinasi lantaran sakit. Untuk itu kita akan melakukan  sweeping di 36 desa itu agar semua sasaran kami bisa terjangkau vaksinasi,” ujarnya.

Untuk menyelesaikan vaksinasi di 36 Desa Kasil mengatakan, pihaknya akan mentargetkan pada 30 September 2022.

Namun jika nantinya masih belum terpenuhi juga, maka pihaknya akan menunggu kebijakan dari pemerintah pusat terkait apakah boleh dihentikan atau tetap melanjutkan vaksinasi.

Selain itu, kata dr. Kasil, sebenarnya pemerintah pusat sendiri mentargetkan agar BIAN selesai per 1 September 2022.

Lanjutnya, berhubung untuk Kabupaten lain di Jawa Timur juga masih banyak yang baru mencapai 50 persen, maka kebijakan diperpanjang sampai akhir September.

“Untuk itu kami perlu edaran dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk memperpanjang BIAN,” pungkasnya. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.