Cegah Penyebaran Virus Omnicorn, Pemprov dan Forkopimda Jatim Antisipasi Kedatangan PMI

oleh -76 Dilihat
oleh
Plh Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono saat memimpin rakor penanganan kepulangan PMI dan WNI serta kedatangan WNA melalui Bandara Internasional Juanda.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) bersama Forkompinda Jatim menyiapkan beberapa format menyambut kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Warga Negara Indonesia (WNI) sepulang dari luar negeri serta Warga Negara Asing (WNA) yang akan masuk ke Jatim. Persiapan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Omnicorn di Jatim.

Mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Kepulangan PMI dan WNI serta Kedatangan WNA melalui Bandara Internasional Juanda di Ruang Bina Yudha Makodam V Brawijaya, Selasa, (28/12/2021).

Penanganan kedatangan para PMI dilakukan berdasarkan Surat Keteranagn (SK) Gubernur Jatim nomor 188/256/KPTS/013/2021 tentang Satuan Tugas Pengendalian Perjalanan Internasional di Jatim. “Insya Allah kami siap. Persiapan kami cukup maksimal,” kata Heru di sela rakor.

Kesiapan itu, menurutnya, ditunjukkan dengan adanya kesiapan berbagai penanganan. Salah satunya kesiapan sarana dan prasarana bagi PMI yang melakukan isolasi terpusat (Isoter) maupun isolasi mandiri (Isoman). Dalam hal ini, ada tiga Isoter yang tengah disiapkan Polda Jatim.

Ketiganya berada di Asrama Haji Sukolilo dengan ketersediaan 964 bed, LPMP Ketintang dengan ketersediaan 160 bed dan Badiklat Kemenag Jatim dengan ketersediaan 132 bed. Sehingga total bed yang disediakan sebanyak 1.256 unit bed.

Sedangkan Pemprov Jatim menyiapkan tempat karantina bagi PMI di BPWS Bangkalan, Madura dan Asrama Marinir Surabaya. Bagi PMI yang hendak melakukan Isoman, Heru menyebut Palang merah Indonesia (PMI) telah menyiapkan 6 hotel dengan kapasitas 530 bed. Kemudian non PMI menyediakan 27 hotel dengan kapasitas 1.299 bed.

“Khusus Isoman, biaya ditanggung pribadi selama 14 hari, namun tetap di bawah pengawasan Satgas Covid-19. Bandara Internasional Juanda dipilih karena 30 % PMI berasal dari Jatim, Jateng dan NTB. Diperkirakan ada 300 PMI yang akan datang per harinya,” paparnya.

Agar penanganan kedatangan PMI berjalan lancar dan aman, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto meminta seluruh pihak bekerja semaksimal mungkin. Sekaligus disampaikan terkait hal-hal yang dibutuhkan dalam menangani kedatangan para PMI.

Pihaknya berharap seluruh pihak bekerja dengan baik untuk mencegah virus varian baru masuk ke Indonesia khususnya Jatim. Pemerintah, TNI dan Polri juga membutuhkan peran serta tenaga kesehatan dalam melayani PMI secara baik dan maksimal.

“Dengan demikian, PMI merasa aman dan nyaman ketika melalui beberapa tahapan pemeriksaan hingga masa karantina di Jatim,” tandasnya.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengaku pihaknya telah menyiapkan segala macam kebutuhan menjelang kedatangan para PMI. “Kami sudah susun alur kedatangan PMI mulai pemeriksaan di bandara hingga proses menuju lokasi karantina,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Nico, Polda Jatim juga menyiapkan pengawalan secara melekat. “Tujuannya mengantisipasi adanya gangguan Kamtibmas saat pelaksanaan pengawalan,” tegasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.