Memeriahkan 30 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Afsel Konjen RI Cape Town Gelar Pasar Rakyat Indonesia

oleh -231 Dilihat
oleh
Tudiono, Konjen RI Cape Town bersama tamu

CAPE TOWN, PETISI.COKonsulat Jenderal (Konjen) RI Cape Town telah menyelenggarakan Pasar Rakyat Indonesia di De Bakke Santos, kota Mossel Bay, Western Cape Afsel pada 27 April 2024.

Ini merupakan penyelenggaraan pertama di Mossel Bay. Kota ini tidak terlalu besar, berjarak 387 km dari Cape Town. 40.9% penduduk Mossel Bay merupakan kulit berwarna, 40.1% Afrika dan 17.6% keturunan Eropa. Banyak senior citizens dan pensiunan tinggal di kota “iconic” ini.

Pasar Rakyat Indonesia di De Bakke Santos, kota Mossel Bay, Western Cape Afsel

Walaupun berada di kota yang tidak besar, IFM cukup dipadati pengunjung, sekitar 1159 orang dan banyak produk kuliner habis terjual. Selain itu tercatat beberapa kerjasama bisnis potensial.

Dalam welcoming remarks, Alderman Niklaas Booisen, Chairperson of Community Services mewakili kota Mossel Bay, sangat mengapresiasi penyelenggaraan IFM.

Dirinya memandang penyelenggaraan IFM merefleksikan semangat perayaan 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Afsel dan berharap IFM dapat diselenggarakan di Mossel Bay setiap tahunnya.

Dalam sambutan pembukaan, Konsul Jenderal RI Cape Town Tudiono menyampaikan tradisi Pasar Rakyat telah ada di Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Pasar Rakyat mencerminkan karakter masyarakat Indonesia yang sederhana, tulus, ramah dan bersahabat.

Adalah suatu kebanggaan dapat membawa tradisi tersebut ke Mossel Bay, guna lebih mempererat hubungan antar masyarakat kedua bangsa mengingat hubungan historis dan sosial budaya yang erat antara Indonesia dan Afrika Selatan.

Konsul Jenderal RI Cape Town menggarisbawahi pula bahwa tahun 2024 merupakan peringatan 30 (tiga puluh) tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Afrika Selatan. Kegiatan Indonesian Folk Market dimaksudkan untuk turut memeriahkan peristiwa bersejarah ini.

Kegiatan IFM diikuti oleh 21 vendor terdiri dari 15 vendor Indonesia (WNI dan perusahaan/institusi Indonesia di antaranya ITPC, Kalbe Internasional, dan Indomie, BCAP distributor Balsam Geliga dan 6 (enam) vendor dari lokal Mossel Bay.

IFM menyajikan aneka produk kuliner Indonesia seperti rendang, sate, nasi goreng, mie bakso, serta jajanan pasar. Selain itu mempromosikan berbagai produk Indonesia seperti batik, perhiasan, produk kesehatan, balsam dan vitamin.

Para pengunjung dihibur oleh penampilan budaya Indonesia seperti tarian Saman menyambut para pengunjung di awal kegiatan, dan tari tradisional lainnya dari Bali, Jakarta, Surabaya, Aceh dan Sumatera Barat yang dibawakan oleh diaspora Indonesia, yaitu EON Group – School of Performing Arts yang berbasis di Cape Town. Pengajar tari di sekolah ini merupakan lulusan penerima bea siswa Seni Budaya Indonesia.

Indonesian Folk Market dimeriahkan pula oleh band KJRI Cape Town, grup musik dari Mossel Bay, dan tarian tradisional setempat.

Dari pertemuan dan business matching antara vendor Indonesia dan distributor produk Indonesia dengan mitra pengusaha Mossel Bay Afsel  selama IFM menghasilkan: a) Sejumlah farmasi lokal tertarik dengan produk balsam Geliga, b) Terdapat 1 importir setempat yang tertarik impor produk rempah dari Indonesia, c) Terdapat 1 distributor yang tertarik memasarkan produk-produk Kalbe Internasional, 4) Anggota Dewan Kota Mossel Bay tertarik mengupayakan pemasaran  produk IndoMie ke swalayan di Mossel Bay.

IFM juga mempromosikan pariwisata di Indonesia dengan promosi tujuan wisata terkemuka Indonesia pada booth KJRI Cape Town. Kegiatan didukung pula oleh Bali Tourism Promotion yang menyediakan voucher menginap di Denpasar, yang digunakan sebagai hadiah kuis pada kegiatan oleh KJRI Cape Town.

Kesempatan IFM juga digunakan KJRI Cape Town untuk promosi minyak kelapa sawit Indonesia, dengan pemasangan banner yang berisi khasiat dari minyak kelapa sawit. Produk minyak kelapa sawit Indonesia yang dipromosikan disediakan oleh Willowton group, importir kelapa sawit Indonesia perusahaan yang berbasis di Cape Town.

Terlihat antusiasme para pengunjung selama kegiatan yang menikmati pergelaran budaya Indonesia yang ditampilkan, dan antrian panjang yang terlihat di vendor-vendor, utamanya yang menjual makanan dan masakan Indonesia.

Kegiatan mendapatkan respon positif dari pengunjung, yang mengharapkan kegiatan serupa dapat dilakukan setiap tahunnya.

KJRI Cape Town memandang penyelenggaraan IFM efektif dalam merekatkan hubungan masyarakat kedua bangsa dan promosi ekonomi dan pariwisata. Hal ini mendukung pelaksanaan Diplomasi Ekonomi. (cah)

No More Posts Available.

No more pages to load.