Damri Berikan Permintaan Maaf Terkait Berhentinya Bus Listrik Surabaya

oleh -73 Dilihat
oleh
GM Damri Surabaya, Yulianto

SURABAYA, PETISI.CO – Bus Listrik Trans Semanggi yang merupakan hibah dari G20 masih belum nampak beroperasi sejak 1 Januari 2023. Pasalnya, kontrak operator dengan Kemenhub telah kadaluarsa pada 31 Desember 2022, kini tengah dilakukan evaluasi. Sebagai pihak operator, Damri Surabaya meminta maaf kepada masyarakat yang telah dibuat kecewa.

“Kami sebagai operator mohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanannya. Layanan ini terhenti sementara karena sedang evaluasi agar bisa kembali dilakukan operasional. Harapan kami evaluasi untuk jangka panjang, menyita waktu sementara ini tapi untuk kelangsungan nantinya lebih terjamin dan panjang,” ungkap GM Damri Surabaya, Yulianto.

Yulianto mengatakan, jika dari perencanaan awal pemerintah tidak ada niatan untuk menghentikan, yang mana sesuai dengan perencanaan, 1 Januari 2023 tetap beroperasi. Namun akhir tahun 2022 ada beberapa yang perlu dievaluasi.

“Target maksimal evaluasi harusnya akhir bulan ini selambat-lambatnya harus selesai, ga bisa kalau terlalu lama ga beroperasi. Kuncinya di Kemenhub,” ujarnya.

Ia menjelaskan, operasional bus listrik karya anak bangsa dihentikan sementara karena dilakukan evaluasi operasional uji coba tahun 2022. Perlu dilakukan evaluasi terhadap kendaraan sendiri,  termasuk teknologi.  Adapun tiga unit bus listrik yang sedang dilakukan evaluasi di ITS.

“Lainnya kami siapkan kelengkapan fasilitasnya, karena harapan kami dengan berhentinya ini ketika beroperasi bisa lebih siap untuk masyarakat. Saat ini sedang proses kontrak dengan Kemenhub. Alasan berhenti karena dalam proses kontrak dengan Kemenhub,” kata Yulianto.

Evaluasinya ini, diantaranya adalah pola operasional dan teknologi kendaraan, perlu upgrade dengan Dikti dan ITS atau ranah institusi untuk menyempurnakan. Misalkan terkait dengan penggunaan daya, selama beroperasi dua pekan kecepatan bus 160 km untuk sekali charger. Oleh karena itu dilakukan evaluasi dan ada hal-hal minor yang mengganggu operasional dilakukan evaluasi.

“Bus tersebut kemampuan tempuh dengan kapasitas baterai penuh 160 km. Sedangkan km yang  harus ditempuh dalam sehari sekitar 260 km. Pola operasional akan kita atur kembali setelah ada penyempurnaan. Perlu tambah daya. Saya yakin kedepannya bus listrik akan semakin sempurna membaik. Kemampuan daya tempuh bisa panjang, bisa di atas 200-250 km,” paparnya.

Selama bus listrik terhenti, Damri Surabaya mengalami kerugian yang cukup tinggi. Sebab ada beban biaya yang mesti ditanggung meskipun bus listrik tidak beroperasional sementara, seperti gaji karyawan dan listrik.

“Kerugian jelas, SDM satu bulan ga kerja, beban SDM tetap dibayarkan. Hal lain yaitu beban listrik, meskipun tidak digunakan tetap PLN memberikan target pemakaian minimal harus dibayar dan itu kerugiannya tidak sedikit. Kami tidak mengharapkan seperti ini dan berharap bisa beroperasi kembali. Kontraknya masih per tahun, kami harapannya multiyears,” urai Yulianto.

Padahal, animo masyarakat sendiri untuk menggunakan transportasi umum bus listrik juga tinggi. Okupansi bus listrik setiap harinya juga terisi hingga 50 persen. Meskipun waktu tunggu antar bus listrik masih 30 menit dari idealnya 15 menit.

Damri Surabaya menyebut, selama terhentinya sementara bus litrik ini, pihaknya menerima info bahwa Kemenhub sudah berkomunikasi dengan Dishub Surabaya. Dimana untuk rute koridor tiga Purabaya-Kenpark digantikan Suroboyo Bus.

“Sehingga ada pengganti. Koridor ini sudah diganti bus listrik, namun terhentinya yang tidak direncana ini, informasi yang kami terima Kemenhub sudah komunikasi dengan Dishub Surabaya untuk menggantikan kekosongan sampai bus listrik beroperasi kembali. Yang harus melakukan pemberitahuan dari Kementerian dan Pemkot Surabaya,” pungkas Yulianto. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.