Dari Dusun Terpencil, Devi Ukir Prestasi Juara I Nasional

oleh -203 Dilihat
oleh
Syukuran sederhana saat di sekolah, Devi juara I tingkat nasional.

BATU, PETISI.CODari dusun terpencil, Devi Kisnadelia Indah Suci, siswa Kelas VII, SMPN Satu Atap Pesanggrahan 02, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur ini sukses meraih prestasi juara I lomba video kreatif tingkat nasional.

Dalam kesempatan itu, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud RI). Lomba video kreatif Kemerdekaan RI ke 76, dengan tema “Rayakan Merdekamu” kategori SMP/SMPLB/sederajat dan SILN jenjang SMP.

Pose bersama Devi saat didampingi Kesek SMPN Satap Pesanggaran 2 Batu, Dra. Ida Misaroh MPd, dan Frida guru pembimbing.

Kendati demikian, video berdurasi 1 menit berjudul “Remaja Bicara Bhinneka” awalnya masuk 50 besar dari 9260 video yang didaftarkan kemudian lolos 10 besar dan masuk finalis 2 besar. Mereka yang masuk finalis bisa berbincang langsung dengan Menteri Mendikbud Ristek RI, Nadiem Anwar Makarim.

“Muncul karyanya itu, saya terinspirasi dari pengalaman pribadi. Saya diejek oleh teman karena kulit saya yang coklat atau sawo matang, pengalaman tersebut saya jadikan karya. Untuk masyarakat Indonesia, jangan takut berbeda, karena bangsa ini sudah beragam. Tinggal bagaimana caranya kita menghargai sesama,” ucapnya Selasa (31/8/2021)

Awalnya sempat ada kendala di dalam pembuatan video itu, dengan minimnya alat dengan mengunakan HP miliknya. Lalu, dirinya dipinjami kamera dari sekolah supaya hasilnya lebih sempurna. Disisi lain, masih sempat kebingungan untuk mencari alam untuk dijadikan latar belakang dari Video tersebut. Dengan penuh semangat, akhirnya dia mendapatkannya.

“Tentu saya merasa bangga sekali bisa menjadi juara. Dengan didukung oleh Bapak dan Ibu guru di sekolah, teman, dan orang tua. Untuk bangsa kita harus tetap semangat, tidak boleh putus asa,” kata anak pasangan Kasnadi dan Juriati.

Anak nomor dua dari tiga bersaudara ini menambahkan, dirinya sangat gigih dan tidak mudah putus asa dengan usianya yang masih muda (14) th, dirinya sudah mempunyai pengalaman bisa menjadi juara satu (1) tingkat nasional.

Waktu yang sama, Frida sebagai guru seni budaya, sekaligus sebagai pembimbing Devi didalam pembuatan Video tersebut juga menyampaikan, saat membimbing Devi tidak ada kesulitan. Artinya, Devi sangat penurut dan mudah untuk diarahkan.

“Setiap ada kegiatan lomba, guru pembimbing selalu dihadapkan dengan keprihatinan. Artinya, dengan masalah finansial atau dana, sedikit banyak yang dikeluarkan mengunakan uang pribadi. Saya mewakili suara teman-teman guru Satap Se-Indonesia, saya kira nasib kita sama saat menjadi guru pembimbing, yaitu mengeluh tidak ada dana bagi para pembimbing,” keluhnya, sembari tersenyum ramah.

Dia tambahkan, Frida meskipun menjadi pembimbing tetap semangat dan bangga. Lantaran membuahkan hasil yang maksimal, sehingga rasa lelah dan capeknya tidak ia rasakan seolah-olah sudah terbayar dengan mahal menjadi juara 1 tingkat nasional.

“Meskipun kita mengajar tidak bisa memberikan apa-apa ibarat orang kaya memberikan sedekah, kita bisa memberikan ilmu. Dengan kesulitan yang kita rasakan, sudah menjadi hal terbiasa karena kita bisa berfikir untuk lebih maju dan termotivasi,” paparnya.

Sementara itu, Kepala SMPN Satu Atap Pesanggrahan 2 Batu, Dra.Ida Misaroh MPd, juga menuturkan sama sekali kita tidak menyangka kalau siswa kita juara I menjuarai lomba video kreatif Kemerdekaan ke 76 Republik Indonesia yang dilaksanakan oleh Kemendikbud RI.

“Gagasan video yang dibuat Devi adalah murni gagasannya sendiri dari pengalaman yang pernah didapatkan semasa ia kecil. Hal ini ia ungkapkan saat berbincang dengan Nadiem dalam penilaian yang dilakukan secara virtual. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini turut memberikan penilaian terhadap karya-karya para finalis pada acara puncak lomba ‘Rayakan Merdekamu,” ucapnya dengan bangga.

Mantan guru SMPN 2 Batu ini menambahkan, yang penting kita harus kerjasama antara kepala sekolah, guru, dan siswa meskipun ada masalah apapun dapat segera diatasi.

“Kita sangat prihatin sekali, karena dana terpencil di hapus. Padahal dana tersebut, dapat di fungsikan untuk kegiatan lomba-lomba. Pada lomba kemarin, saya sangat kagum ternyata dapat masuk sepuluh besar, dua besar dan Alhamdulillah bisa menjadi juara I tingkat nasional,” bebernya.

Devi patut dibanggakan, setelah diumumkan menjadi juara dan melalui zoom kemarin dengan Mentri Pendidikan, mendapatkan hadiah berupa laptop yang nominalnya kurang lebih Rp 20 jt.

“Saya berharap, dan memohon perhatiannya dari pihak pemerintah, untuk tidak memandang sebelah mata kepada sekolah terpencil. Minimal dari dinas terkait, untuk memperhatikan kami sekolah terpencil yang siswanya kurang dari 60, sehingga dana yang diperoleh sangat minim sekali. Untuk pembelajaran di sekolah SMPN Satap Pesanggaran 2 menggunakan Google Classroom dan Google Meet,” harapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, DR. Eny Rachyuningsih MSi, melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP, Drs. Hariadi, juga menuturkan, kami sangat senang dan bangga atas prestasi yang telah diraih oleh ananda Devi Kisnadelia Indah Suci sebagai Juara I Tingkat Nasional kategori SMP dalam lomba “Rayakan Merdekamu” yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-76.

“Tentu hal ini tidak hanya membawa nama baik bagi sekolah, dan Dinas Pendidikan namun juga membawa nama baik  Kota Batu di Tingkat Nasional. Hal ini semakin menjadi kebanggaan tersendiri mengingat SMP Negeri Satu Atap Pesanggrahan 02 adalah sekolah kecil, yang wilayahnya berada di bawah pegunungan tentu ini menjadi motivasi tersendiri bagi sekolah lain untuk dapat berprestasi, karena kesempatan itu akan datang kepada siapa saja yang mau berusaha tidak memandang wilayah, tempat atau background sekolah. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada dan SMP Satu Atap Pesanggarahan 02 atas raihan prestasi ini apalagi tingkat nasional yang membawa harum Kota Batu, semoga sekolah-sekolah di Kota Batu semakin bersinar dan terus membawa nama harum Kota Batu,” pungkasnya. (eka)

No More Posts Available.

No more pages to load.