Desa Bendowulung Tuntaskan Semua Pembangunan di Akhir 2020

oleh -165 Dilihat
oleh
Semua Pembangunan tuntas di Akhir 2020

BLITAR, PETISI.CO – Di tengah-tengah suasana negeri dilanda wabah Covid-19, namun Pemerintah Desa (Pemdes) Bendowulung Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar  tidak mengurangi semangat dan giatnya untuk membangun desanya.

Hal ini terbukti dengan tidak henti-hentinya selama wabah Covid-19 melanda, Pemdes Bendowulung bersama masyarakat selalu berupaya dan berusaha untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan cara mengikuti dan melaksanakan protokol kesehatan, mulai penyemprotan disinfektan di tempat tempat umum, tempat ibadah, bahkan sampai ke rumah-rumah warga.

Selain itu, Pemdes Bendowulung selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Hal ini dilakukan semata-mata untuk kepentingan dan kesehatan masyarakat.

Sedangkan pasca Covid-19 ini, Desa Bendowulung dengan sisa-sisa anggaran yang ada mulai untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur, seperti membangun irigasi di persawahan dengan panjang 150 meter untuk keperluan dan memperlancar aliran air untuk mengairi sawah pertanian warganya.

Selain itu Pemerintah Desa Bendowulung juga membangun infrastruktur jalan aspal yang selama ini rusak berat yang berada di Dusun Pangkru Desa Bendowulung sampai tembus di Krajan Desa Bendowulung dengan panjang 550 X 3 meter.

Jalan ini sangat penting, karena untuk memperlancar arus kegiatan masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari untuk memperlancar jalannya perekonomian.

Kepala Desa Bendowulung Edy Subagyo kepada wartawan Petisi.co mengatakan, pembangunan insfastuktur jalan yang selama ini rusak berat keadaanya dengan dana refocusing pasca Covid-19 ini bisa digunakan untuk membangun dan memperbaiki jalan yang selama ini rusak berat, jalan yang diperbaiki ini sepanjang 550 X 3 meter dengan total anggaran sekitar Rp 70 juta.

“Sebetulnya anggaran untuk memperbaiki jalan itu sudah dianggarkan tahun ini, namun karena situasi negeri masih dilanda wabah Covid-19, maka semua anggaran desa dialihkan untuk menangani Covid-19, tapi Alhamdulillah dengan adanya dana refocusing ini sehingga dapat melaksanakan pembangunan jalan yang rusak ini, jalan ini didahulukan pembangunannya, sebab jalan ini sangat orgen, karena untuk kepentingan masyarakat banyak, dan sekaligus untuk memperlancar jalan perekonomian desa, dan masyarakat juga bisa ikut kerja karena ini sistem pemberdayaan,” kata Subagyo.

Lebih lanjut Subagyo menambahkan, selain itu Desa Bendowulung juga melaksanakan pembangunan irigasi di persawahan dengan panjang 150 meter, pembangunan irigasi ini memakai dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang dikucurkan oleh pemerintah pusat sebesar  Rp 100 juta.

“Kegiatan ini dilaksanakan dengan sistem pemberdayaan, sehingga bisa mengangkat dan meningkatkan perekonomian bagi masyarakat,” pungkasnya.

Sementara Wahyu Purnomo (Ipung) Kepala Dusun Cepoko yang sekaligus sebagai Ketua TPK Desa Bendowulung kepada wartawan petisi.co mengatakan, pelaksanaan pembangunan di Desa Bendowulung ini kami lakukan dengan sistem pemberdayaan sesuai aturan dan peraturan yang berlaku.

“Dengan sistem pemberdayaan seperti ini, selain bisa menjaga kualitas dan kuantitas bangunan, masyarakat juga bisa terangkat perekonomiannya dan sekaligus bisa mengawasi pembangunannya,” kata Ipung.

Lebih lanjut Wahyu Purnomo yang terkenal dengan sebutan Ipung menjelaskan, kedua bangunan ini dilaksanakan sesuai denga RAB dan Spesifikasi (Spec)-nya, sehingga mutu bangunan ini bisa dipertanggungjawabkan kualitas dan kuantitasnya.

Dengan demikian hasil dari bangunan ini bisa dinikmati masyarakat dengan jangka panjang (awet).

“Memang saya punya prinsip bekerja ini saya bekerja dengan team ini betul-betul melaksanakan sesuai peraturan yang berlaku dan kami tidak akan mau main-main, sebab ini untuk  kepentingan masyarakat desa kita tercinta ini,” jelasnya.

Perlu diketahui, bahwa masyarakat Desa Bendowulung ini mata pencahariannya tergantung pada pertanian dan perdagangan, sehingga membutuhkan sarana dan prasarana yang baik, dan di Desa Bendowulung ini tepatnya di Dusun Pangkru ada home industry pembuatan tape dari ketela pohong, yang terkenal dengan sebutan Tape Pangkru, yang pemasarannya tidak hanya di pasar-pasar Blitar Raya saja, namun sudah menembus pasar-pasar di luar Blitar Raya. Dalam sehari tidak kurang dari 10 ton ketela pohong yang diproduksi dibuat tape.(min)

No More Posts Available.

No more pages to load.