Desakan Revisi Perwali Nomor 33 Tahun 2020, Pemkot Surabaya Segera Menindaklanjuti

oleh -79 Dilihat
oleh
Audiensi Pemkot Surabaya dengan APSS di halaman Balai Kota Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya menggelar audiensi dengan para penggiat seni yang tergabung di dalam Aliansi Pekerja Seni Surabaya (APSS), terkait adanya desakan untuk segera melakukan revisi terhadap Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 33 Tahun 2020.

Kepala BPB Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, Pemkot Surabaya telah menerima keluhan dari para pekerja seni terkair Perwali 33/2020 dan akan segera menyampaikannya kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sebagai langkah tindak lanjut.

“Jadi kami menerima semua aspriasi unek-unek mereka (APSS) dan kita akan sampaikan semuanya kepada Wali Kota. Ini juga jadi salah satu bahan untuk diskusi dengan melibatkan pakar untuk bagaiamana menindak lanjuti seperti apa,” kata Irvan kepada wartawan seusai menggelar audiensi, Rabu (5/8/2020).

Terkait dengan adanya usulan melakukan revisi pada Perwali yang dirasakan oleh para penggiat seni sebagai sebuah polemik, lantaran mereka tidak bisa melakukan aktivitasnya mencari penghasilan. Pihaknya bakal mencari solusi terbaik agar permasalahan ini bisa segera teratasi.

“Masalah revisi saja di dalam hajatan ada indoor ada outdoor semua itu ada tata caranya nanti untuk tatanan sepeti apa menjadi acuan,” jelas dia.

“Untuk kita kaji bukan hanya kita memberikan tuntutan atau tata cara perlu melibatkan para pakar,” tambahnya.

Kemudian menurut Irvan, protokol kesehatan bukan merupakan jaminan keamanan dari penyebaran  Covid-19. “Yang terpenting selama ini, bahwasanya tidak semua kegiatan bisa diselesaikan dengan protokol kesehatan. Misalnya saya punya kegiatan, saya sedang menerapkan protokol kesehatan apakah di sini jaminan untuk aman,” terang dia.

Lanjutnya, beberapa masukan lain yang sedang dipertimbangkan, salah satunya yaitu terkait dengan kegiatan atau hajatan yang dilaksanakan di dalam ruangan (indoor).

“Ketika membuat kegiatan di indoor menerapkan protokol kesehatan. Banyak faktor yang juga harus dipertimbangkan sepeti ventilasinya, durasi acaranya, jaga jaraknya seberapa,” tutup Irvan. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.