Di Garut, Ganjar Komitmen Beri Insentif Guru Ngaji se-Jawa Barat

oleh -227 Dilihat
oleh
Ganjar Pranowo dialog empat mata dengan Kiai Ikyan Sibaweh Badruzzaman

GARUT, PETISI.CO – Usai Debat Capres terakhir, Ganjar Pranowo langsung melanjutkan safari politiknya ke Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kali ini Capres nomor urut 3 itu bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Az Zawiyah, Kampung Surya Tanjunganom, Desa/Kecamatan Samarang, Senin (5/2/2024).

Kehadiran Ganjar disambut antusias santri dan warga sekitar pesantren. Pengasuh Ponpes Az Zawiyah, KH Dr Ikyan Sibaweh Badruzzaman yang juga menyambut kedatangan Ganjar menyematkan surban putih kepada Ganjar.

Keduanya kemudian melakukan dialog secara tertutup sekira 30 menit, sebelum akhirnya ramah tamah dengan santri dan warga.

Ganjar mengatakan bahwa pesantren selain mengajarkan pendidikan agama juga membekali generasi muda etika yang baik. Sehingga, pendidikan pesantren harus mendapat perhatian dari pemerintah. “Saya bersama Pak Mahfud membuat program guru ngaji mendapat gaji dan guru-guru agama yang lain,” ujarnya.

Pemberian insentif kepada guru agama bukanlah hal yang sulit, karena Ganjar pernah menerapkannya saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. “Waktu di Jawa Tengah itu sudah pernah kita lakukan, jadi bukan hal yang sulit,” ungkapnya.

Ganjar menambahkan bahwa Syaikhuna Badruzzaman, pendiri Ponpes Az Zawiyah adalah sosok yang sangat luar biasa. Semangatnya mengenyam pendidikan hingga ke Timur Tengah benar-benar diamalkan dengan mendirikan Ponpes Az Zawiyah. Selain itu, juga berkontribusi dalam melawan penjajah saat itu.

“Dari cerita Syaikhuna Badruzzaman kita belajar hubbul wathon minal iman (mencintai tanah air sebagian dari iman). Beliau belajar sampai ke Timur Tengah dan pulang langsung mendirikan pesantren ini. Dan beliau ikut berjuang dalam melawan penjajah saat itu,” jelasnya.

Capres berambut putih itu juga akan memperjuangkan Syaikhuna Badruzzaman untuk mendapatkan anugerah pahlawan nasional. “Tadi disampaikan beliau itu pejuang dan itu sudah permah diajukan tapi belum masuk. Maka, insya Allah kita doakan dan upayakan untuk bisa masuk menjadi pahlawan nasional,” tandasnya.

Masih di Garut, Ganjar menghadiri acara istighosah di Pondok Pesantren (Ponpes) Fauzan Desa/Kecamatan Sukaresmi. Kehadiran Ganjar disambut lebih dari 20 ribu santri dan masyarakat setempat. Mereka sudah menyambut Ganjar dari ujung desa sampai ke lokasi acara.

Selain santri, malam itu juga dihadiri petani, seniman, dan lain sebagainya, bahkan dari luar Garut. Mereka pun berebut berjabat tangan dengan Ganjar dan mengabadikan momen itu dengan kamera ponsel.

Di acara itu, mereka mendoakan Ganjar Pranowo menjadi presiden 2024. Hawa dingin usai hujan, tidak membuat padam semangat santri dan simpatisan. Mereka tampak khusyuk mengikuti istigosah dan doa yang dipimpin KH Umar A’lam.

Pengasuh Ponpes Fauzan, KH Aceng Abdul Mujib mengatakan bahwa Ganjar adalah sosok pemimpin yang peduli terhadap guru ngaji. Itu dibuktikan saat menjadi Gubernur Jawa Tengah menerapkan program insentif untuk guru ngaji.

“Pernah iri, dan mau pindah ke Jawa Tengah karena beliau ini sosok yang peduli terhadap guru ngaji. Istilahnya Gubernur yang tahu diri,” ujarnya.

Namun, ia meyakini bahwa program itu akan dilaksanakan secara menyeluruh bagi guru ngaji se-Indonesia. “Tapi saya yakin itu akan diterapkan di seluruh Indonesia ketika beliau menjadi presiden,” ucapnya.

Ganjar sendiri berkomitmen melaksanakan Undang-undang no 18 tahun 2019 tentang pesantren. “Saya kira Undang-undang pesantren harus dilaksanakan. Undang-undangnya sudah ada tinggal eksekusi saja,” paparnya.

Dan, harapan besar guru ngaji terhadap insentif penting untuk segera dilaksanakan. Hal itu tidak sulit mengingat pengalaman saat menjabat sebagai Gubernur Jateng. “Itu tidak sulit karena pernah kita lakukan di Jateng,” tandasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.