Di Hari Air Sedunia ke-29, Bupati Tulungagung Tetapkan Dam Cluwok Sebagai Monumen Peradaban Keirigasian

oleh -90 Dilihat
oleh
Bupati Tulungagung tetapkan Dam Cluwok sebagai Monumen Peradaban Keirigasian.

TULUNGAGUNG, PETISI.CODalam memperingati Hari air sedunia ‘world Water Day’ ke 29 dengan mengusung tema “Valuing Water”, Bupati Tulungagung mengajak seluruh masyarakat untuk menghargai akan pentingnya air bagi kehidupan.

Di acara memperingati hari air sedunia tersebut, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo juga menetapkan Dam Cluwok yang berada di Desa Bono sebagai Monumen Peradaban Keirigasian, Senin (22/3/2021).

Bupati Tulungagung meninjau Dam Cluwok.

Bupati Maryoto Birowo menyampaikan, air merupakan sumberdaya alam yang digunakan hajat semua makhluk hidup.

Menurut para ahli, lanjutnya, setiap orang dalam satu hari membutuhkan air bersih rata-rata 60 liter. Seiring berjalannya waktu dengan jumlah populasi manusia dari tahun ke tahun meningkat, diperkirakan kebutuhan air bersih yang dibutuhkan setiap harinya juga kian meningkat.

Jumlah penduduk Kabupaten Tulungagung saat ini sejumlah 1.089.775 jiwa yang berarti diperlukan air bersih sebanyak 6,54 kilometer kubik per hari dengan laju pertumbuhan penduduk 0,45 maka bisa dibayangkan kebutuhan air bersih untuk 50 tahun kedepan bukan hanya di Tulungagung saja tetapi untuk seluruh dunia yang pertumbuhan penduduknya mencapai 1,1%.

Masih Bupati, terkait masalah utama berkaitan dengan sumber daya air adalah kuantitas dan kualitas air. Kuantitas air yang tidak tidak mampu memenuhi kebutuhan yang yang terus meningkat. Sedangkan, kualitas air untuk keperluan domestik yang terus semakin menurun dari tahun ke tahun.

“Oleh karenanya perlu adanya kesadaran kita terhadap pentingnya air bersih mengingat begitu vital peran air bagi kehidupan,” imbuh Bupati Maryoto dalam sambutannya.

Lanjut Bupati, Pemerintah Kabupaten Tulungagung dalam pengelolaan sumber daya air selalu berdasarkan tiga pilar utama, sesuai dengan undang-undang nomor 17 tahun 2019 tentang sumber daya air yaitu konservasi sumber daya air pemberdayaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air.

Konservasi sumber daya air diupayakan untuk menyimpan sumber daya air sebanyak mungkin upaya penyimpanan tersebut melalui pembuatan embung di berbagai tempat membuat sumur resapan disemua perumahan dan membuat biopori di perumahan padat.

Terkait permasalahan daya rusak air telah dilakukan rehabilitasi dan pembersihan secara rutin dan berkala pada saluran pembuang.

“Namun, mengingat jumlah saluran yang cukup banyak dibandingkan dengan jumlah petugas yang ada saya mengajak masyarakat Tulungagung untuk peduli dan peka terhadap kondisi lingkungan di sekitar terutama ketika musim hujan sering terjadinya banjir diakibatkan adanya saluran yang tersumbat,” tutur Bupati.

Selanjutnya untuk menyelesaikan permasalahan limbah air, pemerintah daerah Tulungagung sudah memulai pengelolaan limbah air ini dengan sistem Ipal (instalasi pengelolaan air limbah).

“Melalui world water day bertema valuing water dengan subtema jangan meninggalkan sejarah keairan Tulungagung saya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Tulungagung untuk sadar dan menghargai akan pentingnya air bagi kehidupan,” ajak Bupati.

Di akhir sambutannya, Bupati Tulungagung menyatakan bahwa Dam Cluwok Desa Bono, Kecamatan Boyolangu menjadi monumen peradaban keirigasian.

“Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim saya nyatakan Dam Cluwok Desa Bono Kecamatan Boyolangu menjadi monumen peradaban keirigasian di Kabupaten Tulungagung. Semoga bermanfaat bagi kita dan anak cucu kita sebagai pengingat akan pentingnya pengelolaan air terutama untuk irigasi,” tutup Bupati Tulungagung. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.