SURABAYA, PETISI.CO – Wabah virus Corona (Covid-19) mulai menyerang Jawa Timur (Jatim). Dalam hitungan per jam, virus mematikan ini sudah membuat orang terjangkit positif Covid-19 di sejumlah daerah di Jatim.
Jika Jumat (20/3/2020) pagi, jumlah pasien positif 9 orang. Sore harinya, bertambah 6 pasien positif. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Jatim sebanyak 15 orang.
“Sampai sore tadi, total ada tambahan enam pasien Covid-19 yang terkonfirmasi positif. Totalnya 15 orang. 13 dari Surabaya dan 2 dari Malang,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (20/3/2020) malam.
Selain pasien positif Covid-19, Khofifah menyebut kenaikan angka juga terjadi pada orang dalam pemantuan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Jumlah OPD yang sebelumnya 91 orang meningkat tajam menjadi 635 orang.
Dari jumlah tersebut, Kota Surabaya menempati peringkat pertama dengan 175 orang. Disusul Kab/Kota Blitar 87 orang dan Malang Raya sebanyak 74 orang.
Peningkatan cukup tajam juga terjadi pada PDP. Sebelumnya 36 orang bertambah menjadi 72 orang. Kota Surabaya terbanyak menyumbangkan pasien 32 dan Malang 8 orang.
“Saat ini, kita siapkan Khofifah 62 rumah sakit rujukan dengan 405 bad untuk penanganan pasien korona di Jatim. Di rumah sakit itu terdapat ratusan ruang isolasi, 200 ruang isolasi di antaranya di Surabaya, 100 ruang isolasi di Madiun, dan lainnya,” ungkapnya.
Tenda rumah sakit milik TNI, Polri, juga bisa disiagakan jika nantinya diperlukan untuk proses observasi. “Kita dapat support dalam posisi tertentu, dapat bantuan dari TNI dan Polri,” tandasnya.
Melihat kondisi tersebut, Khofifah kembali mengimbau agar kegiatan yang mendatangkan banyak orang atau keramaian sebisa mungkin untuk dihindari. Melakukan kegiatan ibadah sebaiknya dilaksanakan di rumah.
“Kalau kegiatan ibadah berjamaah tetap dilaksanakan, maka SOP harus dipenuhi.
Kejadian hari ini akan menjadi perhatian kita bersama, bahwa jumlah pasien positif Covid-19 terus bertambah,” katanya.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menambahkan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan umat kristiani dalam menyikapi wabah Covid-19 di Jatim. Ada 18 organisasi keagamaan kristiani yang hadir dalam pertemuan kemarin.
“Intinya pimpinan umat beragama kristiani menanyakan bagaiman menghadapi situasi dan kondisi di sini. Apakah yang dimaksud dengan zona merah dan kuning itu,” ujarnya.
Pimpinan umat kristiani, lanjutnya, juga menyampaikan harus ada upaya untuk menangani pertemuan-pertemuan yang dihadiri massa dalam jumlah besar. “Mereka juga menyesuaikan kegiatan, bahkan siap melakukan screening,” tandasnya. (bm)