SURABAYA, PETISI.CO – Setelah vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19, Kejurnas Selam Piala Gubernur Jatim akhirnya bisa digelar tahun ini. Sebanyak 841 atlet selam dari 13 provinsi dan 54 Kabupaten/Kota akan berlaga di even ini yang digelar 3-5 Desember 2021 di Kolam Renang Dispora Jatim.
Ketua Pengprov POSSI Jatim, Mirza Muttaqin menjelaskan pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2019 lalu, memaksa pengprov meniadakan kejurnas selama Piala Gubernur Jatim. Kini even tersebut, kembali digelar setelah pandemi Covid-19 sudah mulai mereda.
“Situasi pandemi Covid-19 sudah agak mereda. Setelah dua tahun tak ada even, antusiasme peserta dari berbagai provinsi luar biasa,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa (30/11/2021).
Hingga kini, menurutnya, ada 841 atlet dari 13 provinsi dan 54 kab/kota memastikan diri ambil bagian. Dari tahun ke tahun, jumlah pesertanya tidak jauh dari 15 provinsi.
Hanya saja, Jawa Barat kali ini tidak menerjunkan atletnya dalam jumlah besar. “Sebab, waktu penyelenggaraan Piala Gubernur 2021 bersamaan dengan ujian sekolah di sana,” tandasnya.
Beda dengan tahun-tahun sebelumnya, gelaran Piala Gubernur 2021 dilaksanakan selama tiga hari. Ini karena pelaksanaan Piala Gubernur 2021 harus mematuhi aturan protokol kesehatan (prokes) pemerintah.
“Biasanya digelar dua hari. Sekarang jadi tiga hari karena harus mengikuti prokes. Pelaksanaannya nanti dibagi dalam tiga sesi. Yakni, sesi pagi, siang dan sore,” jelasnya.
Pesertanya, lanjut Mirza, juga harus melakukan swab antigen sebelum bertanding. Pihaknya mempersilahkan kontingen lain yang melakukan swab antigen sendiri kepada atletnya. “Namun tetap saja swabnya berlaku selama dua hari,” ucapnya.
Pihaknya berterima kasih kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang menaruh perhatian luar biasa kepada selam. Bahkan, ibu gubernur mau mengendorse even ini.
“Beda dengan cabor lain, Selam memang masih perlu diendorse,” katanya seraya menambahkan jika atlet PON diperbolehkan berlaga di Piala Gubernur, karena mungkin belum puas dengan hasil yang diraih di PON XX Papua. (bm)
