Diklat PONED untuk Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jember

oleh -89 Dilihat
oleh
Diklat PONED untuk Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

JEMBER, PETISI.CO – Diklat Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) diselenggarakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Jember.

Ini ditegaskan oleh Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR saat membuka diklat PONED di aula Pusdiklat Aparatur Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Senin (8/7/2019).

“Karena di Jember angka kematian ibu dan bayi masih tinggi. Upayanya, salah satunya dengan mendiklat SDM kesehatan,” terang bupati.

Diklat PONED angkatan kedua ini bekerjasama dengan BPSDM Provinsi Jawa Timur Jatim.

Bupati juga menungkapkan, kegiatan ini merupakan diklat tim. Dibuat beberapa tim di setiap Puskesmas, yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan.

“Harus satu tim, karena pelayanan emergensi ini memang harus komperehensif. Oleh karenanya, kegiatan ini akan terus diselenggarakan,” jelasnya.

Melalui diklat ini, bupati berharap seluruh Puskemas mempunyai tim dengan kompetensi yang sama rata. Pengetahuan dan kompetensinya ditingkatkan melalui diklat.

Kepala BKPSDM Kabupaten Jember, Yuliana Harimurti, SE.M. Si., menjelaskan tujuan diklat agar tim pelayanan kesehatan melakukan pengambilan keputusan klinik secara cepat dan tepat pada pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal pada tingkat pelayanan  kesehatan primer.

Sebanyak 24 orang menjadi peserta Diklat Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) bagi ASN  Puskesmas angkatan kedua ini.

Kasubid Diklat Pengembangan Kompetisi Jabatan Fungsional BPSDM Provinsi Jawa Timur Sehat Budiman, SH.MM. menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Jember yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kompetensi ASN melalui program diklat di bidang kesehatan.

Sehat Budiman menjelaskan, Puskesmas merupakan garda terdepan dalam upaya penyelenggaraan kesehatan produktif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat di wilayah masing-masing.

Oleh karenanya institusi Puskesmas didorong untu mengoptimalkan fungsinya sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan strata pertama.

Puskesmas juga harus memberikan kontribusi secara nyata dalam percapaian program di bidang kesehatan secara sinergis.

“Dengan keberadaan puskesmas di Kabupaten Jember yang berjumlah 50 unit diharapkan dapat memenuhi target pembangunan kesehatan yang lebih baik,” pungkasnya.(eva)

No More Posts Available.

No more pages to load.