Dilantik Jadi Bupati Trenggalek, Mas Ipin Nostalgia di SMAN 6 Surabaya

oleh -111 Dilihat
oleh
Mas Ipin menyerahkan bantuan laptop yang diterima kepala SMAN 6, Mamik Pujowati.

SURABAYA, PETISI.CO – Pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (26/12/2021), terasa berkesan bagi Bupati Trenggalek M Nur Arifin. Kesan yang dia dapat adalah bisa mengunjungi almamaternya di SMA Negeri 6 Surabaya.

Sebab, selama berkunjung ke Surabaya, mas Ipin, sapaan akrabnya, tidak sempat mampir ke SMA Negeri 6 di Jalan Gubernur Suryo itu. Mas Ipin hanya bisa memandangi sekolahnya itu ketika lewat di depan SMAN 6.

Maka, usai dilantik, mas Ipin pun memanfaatkan momen itu untuk bisa bernostalgia ke SMAN 6. Kebetulan lokasi pelantikan tak jauh dari SMAN 6. Hanya berjarak sekitar 50 meter.

Cukup berjalan kaki, mas Ipin sampai ke SMAN 6 dengan cepat. Dia ditemani istrinya, Novita Arifin dan Wakil Bupati Syah Natanegara beserta istri. Tiba di SMAN 6, mas Ipin disambut kepala SMAN 6, Mamik Pujowati.

“Banyak momen yang patut dikenang ketika saya sekolah dulu. Karena itu, saya sempatkan mampir ke SMAN 6 ini,” kata mas Ipin kepada wartawan usai pelantikan.

Kunjungan ke SMAN 6 kali ini adalah kali kedua bagi mas Ipin. Kunjungan pertama dilakukan mas Ipin saat dilantik menjadi wakil bupati Trenggalek tahun 2016.

Bedanya, kunjungan kali ini saat mas Ipin dilantik menjadi bupati Trenggalek. Agar lebih berkesan lagi, mas Ipin meninggalkan kenang-kenangan tiga buah laptop kepada sekolah ini.

Tiga laptop mas Ipin ini diterima langsung kepala SMAN 6, Mamik Pujowati. “Semoga saja pemberian ini dapat membantu proses belajar mengajar di sini. Juga dalam masa pandemi ini bisa digunakan untuk proses belajar mengajar secara daring,” harapnya.

Kenang-kenangan lain yang diberikan mas Ipin, yakni sebuah smartphone khusus kepada petugas parkir. “Mas Pri ini adalah petugas parkir yang sering menolong saya yang dulu sering membolos sekolah,” kenangnya.

Bolos sekolah sering dilakukan mas Ipin, tanpa melihat resiko yang dihadapi. Bahkan, saat mulai belajar bisnis, mas Ipin lebih sering bolos sekolah. Hingga, mas Ipin sering didatangi guru dan wali kelasnya saat itu.

“Jujur saja, saya dulu sering bolos sekolah untuk belajar bisnis. Bu Pauline guru sekaligus wali kelas saya sering datang ke rumah. Saya juga diolok-olok wali kelas sebagai anak yang ndableg (bandel),” ungkapnya.

Dia bersyukur memiliki guru-guru yang sabar. Kesabaran para guru di SMA N 6 dalam mendidik menghantarkan mas Ipin bisa menjadi orang yang sukses.

Setelah jadi wakil bupati, mas Ipin kini menjadi bupati Trenggalek. “Akhirnya semua ini ada berkahnya buat saya. Semoga saya dikuatkan dengan doa-doa bapak dan ibu guru saya,” tuturnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.