Dinas Pertanian Bondowoso Wujudkan Tanam Padi Inpari 32

oleh -112 Dilihat
oleh
Kepala Dinas Pertanian bersama Pj Bupati Bondowoso saat panen padi Inpari 32

BONDOWOSO, PETISI.CO – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), Hendri Widotono mewujudkan gerakan tanam padi serentak di Kabupaten Bondowoso dan ditargetkan seluas 8.128 hektare. Namun, sampai saat ini masih mampu menanam padi seluas 5.540 hektare.

Untuk mewujudkan Program tersebut Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan berharap ada upaya untuk memenuhi kebutuhan air, seperti sumur bor di lokasi yang rawan kekurangan air, sehingga petani bisa tanam padi sepanjang tahun.

“Kalau kebutuhan air terpenuhi, sawah petani yang biasanya panen sekali, akan meningkat menjadi 2 kali. Bahkan, kami berharap petani bisa panen 3 kali selama setahun,” katanya.

Peningkatan tanaman padi dan panen yang maksimal, tentunya akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan produktivitas beras di dalam negeri, khususnya di Kabupaten Bondowoso.

“Kami berharap ada petunjuk dari Pj Bupati Bondowoso, agar ada upaya untuk mengalokasikan bantuan mesin sedot air atau sumur bor di sawah-sawah yang berpotensi akan kekeringan saat musim kemarau,” harapnya.

Sementara Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto menyadari jika kendala saat ini yang dialami oleh petani adalah air dan pupuk.

Oleh sebab itu, untuk air, pihaknya akan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan mesin sedot air atau sumur bor. Sedangkan untuk pupuk akan disubsidi oleh pemerintah Kabupaten Bondowoso.

“Nanti kami akan anggarkan dan saya perintahkan Pj Sekda untuk mengakomodir pengadaan mesin sedot air. Untuk pupuk nantinya akan ada subsidi dari pemerintah,” katanya.

Dirinya juga memberikan atensi kepada PPL Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), agar mendata kebutuhan pupuk dalam RDKK, benar-benar sesuai dengan fakta di lapangan.

Seperti diketahui, padi Inpari 32 menjadi Salah satu varietas turunan dari Ciherang adalah inpari 32 HDB. Seperti varietas tetuanya, varietas ini memiliki tekstur rasa pulen, dengan kelebihan umur padi lebih pendek (120 hari HSS), lebih tahan hama dan penyakit dan hasil gabahnya lebih tinggi (rata-rata 6,3 ton/ha). (eko)

No More Posts Available.

No more pages to load.