Dinkes Pemkab Malang Raih 100 Persen Hasil Pleno Verifikasi ODF

oleh -304 Dilihat
oleh
Ketua Tim Verifikator Pemprov Jatim dr. Waritsah Sukarjiyah memberikan sertifikat ODF kepada Plt. Sekda Pemkab Malang pose bersama Kadinkes drg. Wiyanto Wijoyo, M.,Mkes anggota tim verifikator

MALANG, PETISI.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Kesehatan meraih Open Defecation Free (ODF) di tingkat Provinsi Jawa Timur, bertempat di Rayz UMM Hotel di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Rabu (25/10/2024).

Hadir dalam sidang pleno verifikasi sampling ODF antara lain, Plt.Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Nurman Ramdhansyah, Pokja PKP (Bapeda, PUPR CK, DPMD, DLH), KKS, Dinkes Kabupaten Malang, IUWASH Tangguh, Camat, Kepala Desa, KaPuskesmas (lokus sampling), Sanitarian 39 Puskesmas serta perwakilan dari Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Lumajang, Kota Malang dan Kota Batu.

Diraihnya ODF itu diakui sebagai raihan yang menggembirakan karena dengan diraihnya ODF maka Pemkab Malang menjadi salah satu diantara Kabupaten dan kota berpredikat sebagai Kabupaten Sehat atau Smart City di Jawa Timur.

Diraihnya ODF oleh Kabupaten Malang Verifikasi kegiatan dimulai tiga hari oleh tim verifikasi dari Provinsi Jawa Timur sejak tanggal 23 hingga 25 Oktober 2023 dengan sampling di 10 Kecamatan dan 20 desa se Kabupaten Malang dengan melakukan verifikasi sampling, yang kemudian hari ketiga berakhir dengan melakukan sidang pleno dari hasil verifikasi ODF di apangan.

Diawali pemaparan hasil evaluasi ODF  oleh Kepala Bapeda Kabupaten Malang Tomie Herawanto mengatakan, “Kami ini kan sebagai bagian yang ikut mensinergikan pencapaian 100 persen, jadi jangan ODF saja tapi ODF yang 100 persen tanpa catatan, jadi itu yang menjadi satu kesatuan,” bebernya.

Lanjut Tomie, tentunya ini harus sinergi dan komitmen bersama OPD terkait di dalam pencapaian itu tadi yang selama tiga hari dinilai, administrasi, lapangan oleh tim dari provinsi Jatim, dan hari ini akan disampaikan oleh ketua tim verifikasi dan berharap 100 persen tanpa ada catatan.

Ditambahkannya, perencanaan detail khusus semua opd diharapkan bisa ikut terlibat dalam mensukseskan ODF yang akan menjadi suatu kebutuhan dengan mengedepankan kebutuhan ODF yang 100 persen tidak ada catatan.

Sambungnya, di antara tadi pilar-pilar yang disampaikan oleh ketua tim tadi kalau sudah tidak ada catatan itu bisa menjadi komitmen kita bersama mulai dari level Kabupaten, Kecamatan, sampai di desa dan masyarakat, sehingga bisa terjaga 100 persen tanpa ada catatan dan itu bisa berkelanjutan.

“Berkaitan dengan itu tentunya tindak lanjut dari ODF juga perlu pembiayaan, misalnya kegiatan pembuatan jamban maka harus kita alokasikan di tahun 2024,” tukas Tomie biasa disapa.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijoyo, M.Mkes. mengatakan, diraihnya ODF di Kabupaten Malang  ini kita perlu perjuangan, tidak bisa serta merta mencapai itu. Karena dari perjalanan kemarin itu harus mencapai desa ODF, kecamatan ODF, setelah Kecamatan ODF semuanya baru  Kabupaten bebas ODF,” terang Aba wie biasa disapa.

“Jadi kami sangat berbahagia, berbangga bisa mencapai itu, satu persatu kita selesaikan untuk masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan itu, jadi bersyukur bisa 100 persen diseluruh Kabupaten Malang ini buang air besarnya sudah tidak sembarangan,” ujar Aba Wie.

Lanjutnya, ini masih merupakan awal ya, ada lima pilar dan ini masih pilar pertama, nanti ada pilar kedua hingga ke lima juga akan kita rencanakan, untuk tahun 2024. “Nanti kepala bidang kesmas yang nanti merencanakan tindak lanjut untuk pilar kedua, ketiga, keempat, kelima, serta untuk menganggarkan kegiatan-kegiatan ODF,” imbuhnya.

Hal ini supaya ODF ini bisa tetap 100 persen utamanya Perilaku perubahan masyarakat yang memang harus termonitor, terjaga untuk tidak kembali lagi kebiasaan- kebiasaan yang lama.

Sementara itu Ketua Tim Verifikator ODF/SBS  Provinsi Jawa Timur dr. Waritsah Sukarjiyah mengatakan, di Kabupaten Malang untuk menuju SPBM yang lima pilar.

“Harapan kami nanti di Kabupaten Malang akan berkomitmen untuk melaksanakan SPBM lima pilar secara utuh begitu, oleh karena itu makanya tadi disampaikan pak kadinkes bahwa adalah yang terpenting adalah bagaimana memonitor perubahan perilaku masyarakat kita terhadap stop buang air besar sembarangan,” tutupnya. (clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.