SURABAYA, PETISI.CO – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya sudah menyediakan opsi metode pembelajaran di tengah masa pandemi Covid-19.
Selain daring, ada metode luring atau offline yang akan dioptimalkan, yaitu memberikan tugas setiap minggu kepada siswa yang terkendala pembelajaran daring.
Supomo, Kepala Dispendik Surabaya mengatakan, nanti guru akan membawakan tugas kepada siswa untuk seminggu ke depan.
“Di minggu berikutnya, guru tersebut akan datang kembali untuk mengambil dan memberikan tugas untuk seminggu berikutnya,” kata dia, Senin (22/2/2021).
Kemudian untuk opsi keduanya kata Supomo, Dispendik sudah bekerja sama dengan sejumlah pihak televisi swasta untuk menyiarkan materi pembelajaran.
Tayangan ini diisi oleh para guru-guru dari jenjang SD maupun SMP yang ada di Kota Surabaya.
“Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga sudah menyediakan program semacam ini, sehingga siswa juga bisa mengikutinya juga,” ujarnya.
Berbagai langkah ini dilakukan untuk membuat keluarga dan peserta didik tidak perlu bergantung penuh dengan HP untuk belajar.
Apalagi, opsi pembelajaran yang digunakan oleh siswa, baik itu memilih daring atau luring, tidak mempengaruhi penilaian.
“Penilaian hasil belajar berdasar tugas-tugas yang sudah dikerjakan, bukan cara yang digunakannya. Ini yang perlu diperhatikan oleh para orang tua, sehingga tidak perlu khawatir karena hanya tidak mempunyai HP,” terangnya.
Terpenting kata mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya ini adalah orang tua dan guru harus aktif dan menjalin koordinasi gunung memantau proses belajar di rumah.
Ketika orang tua menemui kendala, Supomo mengimbau untuk segera memberikan laporan kepada kepala sekolah untuk diberikan opsi pembelajaran lainnya.
“Ini kan kondisinya pandemi, sehingga harus sama-sama bersinergi dan berperan aktif untuk memberikan pelajaran kepada para siswa. Ayo kita dukung mereka untuk tetap belajar meski di tengah pandemi,” pungkasnya. (nan)