DPRD Surabaya Minta Pemkot Segera Tuntaskan Genangan Air di PBI

oleh -97 Dilihat
oleh
Komisi C ketika hearing bersama warga PBI dan OPD Pemkot Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Hingga kini, permasalahan genangan air di kota Surabaya belum teratasi secara keseluruhan. Meskipun 56 titik proyek saluran penangan banjir dikerjakan pada tahun lalu, tapi faktanya warga di Pondok Benowo Indah (PBI) masih terdampak genangan yang telah bertahun-tahun belum ada intervensi penanggulangannya oleh Pemkot Surabaya secara signifikan.

Sehingga warga pun wadul ke Komisi C DPRD Surabaya agar ada solusi kongkrit dari Pemkot. Bahkan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDAMB) Surabaya juga turut hadir dalam hearing yang digelar, Rabu (15/02/2023).

Menurut Ketua RW 9 Babat Jerawat, Pakal, Catur Anang Hutoyo selama ini di tiga RW yakni RW 14, RW 9 dan RW 1 selalu tergenang air ketika hujan turun. Bahkan pihaknya sering kali wadul ke Camat dan Lurah namun belum ada solusi.

“Sudah bertahun-tahun sampai sekarang masih belum diapa-apakan karena salah satu penyebabnya aliran air di Bukit Palma airnya lari ke bawah melewati rel kereta api. Dan dulu di rel kereta api ada 3 saluran air namun sekarang ada satu saja di RW 14 larinya ke RW 9,” kata Catur, Rabu (15/02/2023).

Oleh karena itu ia berharap segera ada langkah nyata, supaya genangan teratasi. Karena ketika hujan deras mengguyur di kawasan itu selalu tergenang, bahkan menurutnya genangan mencapai 20-30 centimeter. Tak hanya masuk di jalanan perkampungan namun masuk ke dalam rumah warga.

“Setiap hujan mesti tergenang. Yang tergenang ada 3 RW dan masing-masing RT ada sekitar kurang lebih 100 rumah. Jadi sangat menyusahkan kami. Kami harap ada langkah kongkret dari Pemkot Surabaya,” tuturnya.

Anggota Komisi C Minun Latif meminta Pemkot segera melakukan normalisasi air sampai ke laut. Karena kawasan tersebut berdekatan langsung dengan laut, sehingga seluruh air larinya langsung ke laut dan melewati kawasan tersebut.

“Karena selama ini saluran kurang tertata sehingga air yang mengalir ke laut tergenang di kawasan itu,” kata Minun Latif, selaku Anggota Komisi C DPRD Surabaya.

Tak hanya itu Minun juga meminta adanya pompa air agar mempercepat air ketika mengalir.

“Harusnya ada pompa penanggulangan banjir pada titik rawan genangan air agar mempercepat surutnya air,” ujar Minun Latif yang juga sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya ini.

Sementara itu DSDAMB akan melakukan pengerjaan saluran agar terkoneksi ke seluruh saluran. Karena selama ini menurut Kasi Perencanaan dan Pengawasan Drainase DSDAMB Surabaya, Chandra Andi Wijaya ada pengaruh tata guna lahan yang kurang tertata dengan baik untuk pembuangan air. Pasalnya di kawasan itu banyak tambak.

“Sebenarnya masalah penyelesaian tergantung koneksi saluran yang belum nyambung. Ada beberapa dan upaya yang akan kami tangani tahun ini,” kata Chandra.

Bozem yang berdekatan kawasan itu memang ada, namun belum termanfaatkan karena terbentur kepentingan.

“Bozem itu sudah ada usulan untuk dibuat saluran kemudian kami akan melanjutkan pengerjaan pelangsengan atau tangkis tanggul di sisi utara PBI,” jelasnya.

Selain itu pembangunan saluran tersier yang ada di lingkungan pemukiman akan dikerjakan juga di dua RW.

“Jadi ada yang menggunakan dana kelurahan (dakel) dan yang swakelola dari kami (DSDAMB). Yang pembangunan saluran itu menggunakan dakel sedangkan yang swakelola kami lakukan untuk pelengsengan,” tandasnya.

Sementara itu, Baktiono selaku Ketua Komisi C DPRD Surabaya mengaku telah mendengar genangan air yang sering terjadi berulang kali di wilayah Pondok Benowo Indah.

Baktiono sangat menyayangkan penanganan dari Pemkot Surabaya yang terkesan lambat, sedangkan para warga telah memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak kepada pemerintah melalui PBB.

“Pemerintah Kota Surabaya harus segera turun tangan untuk menuntaskan hal ini. Warga telah memenuhi kewajibannya, maka pemerintah harus segera memenuhi hak dari para warga,” tegasnya.

Baktiono meminta kepada Pemkot untuk jangan membiarkan warga terlalu lama menunggu, sebab menurutnya penanganan genangan air harus segera dituntaskan. Seiring dengan program gaung Walikota bahwa Kota Surabaya harus bebas genangan air.

“Kalau pun terjadi genangan air harus dipastikan genangannya harus cepat surut, dan jangan sampai malah memasuki ke dalam rumah warga,” ujarnya.

Meskipun juga, Baktiono mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya dalam penanggulangan genangan air. Terutama di pusat-pusat Kota Surabaya yang sebelumnya ditengarai menjadi langganan genangan air.

“Kami sangat apresiasi, tapi hendaknya juga harus di seluruh Kota Surabaya sudah bebas genangan air. Dan kalau pun terjadi genangan air harus dipastikan genangannya harus cepat surut,” imbuhnya.

Terpisah, Endy Suhadi juga menambahkan terkait genangan air yang menjadi langganan di PBI. Dirinya juga meminta kepada Pemkot Surabaya, agar segera merealisasikan supaya daerah PBI tidak tergenang air lagi ketika intensitas curah hujan tinggi.

“Salah satu solusinya yaitu pembangunan bozem. Sedangkan saluran yang ada di Tambak Oso jika telah menyempit maka harus segera dilakukan normalisasi secepatnya,” ungkap Endy yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Surabaya ini.

Endy juga meminta kepada Pemkot Surabaya untuk segera menertibkan dan memberikan pengertian kepada para warga yang menghuni di sekitaran saluran pembuangan air dan dipindahkan ke rusun terdekat, agar tidak mengganggu pembuangan saluran air.

“Harus diberikan pengertian dan dipindahkan ke rusun terdekat, agar tidak mengganggu saluran pembuangan air dari wilayah PBI,” pungkas Endy Suhadi selaku Anggota Komisi C DPRD Surabaya. (riz)

No More Posts Available.

No more pages to load.