SIDOARJO, PETISI.CO – Komandan Kodim 0816/Sidoarjo, Letnan Kolonel Inf Mohamad Iswan Nusi, melakukan panen raya di lahan demplot, Selasa (22/06/2021) pukul 09.00 WIB.
Kegiatan panen padi tersebut berlangsung di Desa Rejeni Kec Krembung, Kab Sidoarjo. Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pertanian Sidoarjo, Camat Krembung, Kapolsek Krembung, Kepala Desa Rejeni Kec Krembung dan sejumlah tani.
Dandim 0816/Sidoarjo, Letnan Kolonel Inf Mohamad Iswan Nusi, mengatakan, kegiatan ini merupakan program ketahanan pangan tanaman padi dengan luas tanam 1,250 hektar. Padi yang di panen kali ini adalah padi lokal dengan masa panen 3 bulan.
Dandim 0816 menyebutkan, dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di tengah wabah virus Covid 19, perlu adanya kerja sama semua pihak untuk tetap menjaga stabilitas bahan pokok makanan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan terutama di wilayah Kodim 0816/Sidoarjo.
“Tujuan dari pelaksanaan kegiatan panen padi bersama ini untuk pencapaian hak pangan, peningkatan sumber daya manusia, peningkatan ketahanan pangan nasional dan lokal, meningkatkan kemanunggalan TNI rakyat serta peningkatan perekonomian agar tersedianya logistik wilayah sesuai kearifan lokal untuk kepentingan pertahanan negara terutama melalui sektor pertanian,” terangnya.
Di samping itu juga, ini merupakan upaya dalam meningkatkan pencapaian ketahanan pangan nasional yang sudah diprogramkan pemerintah pusat.
Sementara, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Eni Rustianingsih menyampaikan ucapan terima kasih atas kegiatan Ketahanan Pangan Demplot/pilot project tanaman Padi Kodim 0816/Sidoarjo karena ikut menjaga kestabilitasan kebutuhan ketahanan pangan di wilayah Kab Sidoarjo.
“Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut untuk saling bahu membahu antara TNI dengan Rakyat mensukseskan program pemerintah di bidang ketahanan pangan,” ucapnya.
Di sela acara giat tersebut Kepala Desa Rejeni, Afandy Achmad mengatakan bahwa tahun ini hasil panen padi di Desa Rejeni ini sangat memuaskan karena di tahun sebelum tidak seperti ini, masalahnya tahun yg lalu banyak sekali hamanya mulai dari belalang hingga tikus. Untuk mengantisipasi agar hama seperti tikus tidak merajalela kita punya tim khusus untuk membasminya.
“Banyaknya hama tikus yang merusak padi. Kita bersama warga membentuk tim khusus untuk pembasminya. Kita bentuk sniper – sniper handal untuk berburu tikus alhasil sudah 75.000 ekor tikus yang sudah kita tangkap dalam waktu setahun ini. Jadi kendala kita itu hanya dari hama saja dan ini harus kita carikan solusinya,” ungkapnya. (try)
