Evaluasi Kinerja BPR/S Tahun 2023, OJK Jatim Canangkan Program Wani Sinau

oleh -223 Dilihat
oleh
Sinergitas Perbarindo, Asbisindo, dan Rektorat Universitas bersama OJK Provinsi Jawa Timur

SURABAYA, PETISI.CO Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Timur (OJK Jatim) menggelar Evaluasi Kinerja BPR dan BPRS 2023 se-Jawa Timur di kantor OJK Provinsi Jawa Timur dengan tema “Peningkatan Daya Saing BPR & BPRS Jawa Timur Melalui Digitalisasi dan Penguatan Human Capital”.

Acara dihadiri Giri Tribroto, Kepala OJK Provinsi Jawa Timur, Nasirwan, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1, OJK Jatim, Prof. Dr. Sukardiman, MS., Apt, Direktur Pendidikan Universitas Airlangga (Unair), Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT., IPU, Rektor Universitas Pembangunan Negeri Veteran (UPN Jatim), Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Angga Surya Wijaya, Ketua DPD Perbarindo Jawa Timur, Agus Mulyana, Ketua Kompartemen BPRS Asbisindo DPW Jatim Plus, Sofia Nurkrisnajati Atmaja, Ketua Umum Perhimpunan Bank Milik Daerah

Berbagai tantangan akan dihadapi oleh industri BPR dan BPRS baik dari sisi struktural seperti penguatan permodalan yang belum memadai, optimalisasi penerapan tata kelola, keterbatasan pada infrastruktur teknologi informasi (TI) maupun kuantitas dan kualitas SDM serta keterbatasan daya saing karena pesatnya perkembangan TI yang mendorong perubahan perilaku dan ekspektasi masyarakat akan layanan perbankan, serta persaingan antar lembaga jasa keuangan yang semakin ketat.

Untuk menjawab atas tantangan tersebut, OJK telah merumuskan Roadmap pengembangan industri BPR dan BPRS tahun 2021-2025 (RPBPR-S 2021-2025) sebagai upaya untuk mengembangkan industri ini menuju ke arah yang lebih baik, sehingga tercipta industri yang agile dan adaptif dalam menghadapi perubahan ekosistem ke depan.

Kepala OJK Jatim, Giri Tribroto dalam sambutannya mengatakan, sinergi antara OJK dengan industri perbankan turut berdampak pada kinerja perbankan di Jawa Timur yang masih terjaga. Tercermin dari beberapa indikator antara lain kecukupan modal masih di atas threshold, likuiditas masih mencukupi, dan risiko kredit termitigasi dengan baik.

“Hal tersebut turut berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Jawa Timur yang tercatat sebesar 4,86% dan merupakan kontributor terbesar ke-2 dalam perekonomian nasional di Triwulan III tahun 2023,” tuturnya.

Perguruan Tinggi selaku center of excellence di bidang pendidikan dapat berperan nyata dan aktif dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) BPR dan BPRS melalui program pengabdian masyarakat (salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi) yang melibatkan dosen menjadi Mentor BPR dan BPRS serta melalui program magang.

Sehubungan dengan hal tersebut, OJK Jatim berinisiatif untuk meningkatkan kerja sama antara Asosiasi Industri Perbankan BPR dan BPRS (Perbarindo dan Asbisindo) dengan Perguruan Tinggi di Jawa Timur (UNAIR, UINSA, UPN) melalui program Wani Sinau! (Wadah antara Industri Jasa Keuangan Sinergi dengan Universitas), yang merupakan inisiasi tahap awal dimana ke depannya akan diperluas kepada berbagai perguruan tinggi dan asosiasi-asosiasi lain setelah dilakukan evaluasi untuk penyempurnaan.

Kegiatan yang diikuti oleh 279 BPR dan BPRS secara hybrid tersebut dirangkai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Asosiasi Industri Perbankan BPR dan BPRS dengan Perguruan Tinggi di Jawa Timur (UNAIR, UINSA, UPN). (joe)

No More Posts Available.

No more pages to load.