Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Jember Kecam Perilaku Melukai Semangat Kebhinekaan

oleh -80 Dilihat
oleh
Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Jember

JEMBER, PETISI.CO – Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Jember mengecam keras perilaku dan pernyataan tokoh yang dinilainya telah melukai semangat kehinnekaan. Pernyataan itu disampaikan sebagai bentuk reaksi atas kejadian yang belakangan viral di media massa.

Seperti diketahui, belakangan didapatkan kejadian penendangan sesajen di Gunung Semeru, sindiran Arteria Dahlan terhadap seorang Jaksa yang menggunakan Bahasa Sunda, serta pernyataan Edy Mulyadi yang menghina Kalimantan Timur sebagai tempat “Jin Buang Anak”.

Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Jember melalui keterangan persnya, mengecam keras perilaku itu sebagai perilaku yang telah melukai semangat kebhinekaan, Rabu (26/01/2022).

Seperti diungkapkan Ketua FPK Kabupaten Jember Ir HM Sujatmiko yang menghimbau kepada para elit politik, tokoh masyarakat atau siapapun untuk menahan diri, dalam melihat realitas bangsa Indonesia yang memiliki ciri khas, yakni keberagaman.

“Karenanya jangan sekali – kali melukai perasaan, dari saudara kami beretnis apapun yang ada di NKRI ini, jangan sampai melukai dari saudara – saudara kami dari agama dan ras apapun, mari kita kokohkan persatuan dan kesatuan,” tandasnya.

Pernyataan itu diperkuat oleh Wakil Ketua FPK Kabupaten Jember Ignatius Sumarwiadi, yang menegaskan, situasi sekarang bangsa Indonesia tengah berjuang keras menghadapi pemikiran separatisme yang memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Sangat disayangkan masih muncul perilaku beberapa elit yang berpikiran picik, dengan membuat pernyataan yang menyinggung semangat kesukuan,” tukasnya.

Kata Sumarwiadi, memang Indonesia memiliki semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang tidak bisa dipungkiri merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan, sebagai satu kesatuan suku – suku yang ada di Indonesia.

“Indonesia ada adalah karena ada kebersamaan suku yang ada, maka ketika ada elit yang masih berpikiran, bahwa suku – suku dianggap kurang memliki tempat sejajar dengan suku yang lain, bahkan membuat pernyataan yang menyinggung kesukuan, maka itu bertentangan dengan semangat kebhinekaan,” ujarnya.

Kebhinnekaan, kata Sumarwiadi merupakan DNA, menjadi darah daging Bangsa Indonesia yang wajib diperlihara.

“Karena itu merupakan modal dasar bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju, bangsa yang sejajar dengan bangsa lain,” tandasnya.

Lebih lanjut, Koordinator Bidang I FPK Kabupaten Jember Siti Fanatus Syamsiah menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara memiliki keberagaman suku bangsa, etnis dan agama sudah final, yang sudah tidak pada tempatnya mengungkit – ngungkit kembali, dan hanya menimbulkan perpecahan.

“Karenanya sangatlah tidak elok, jika ada pernyataan elit politik yang masih mengungkit tentang keragaman itu,” ujarnya. (mmt)

No More Posts Available.

No more pages to load.