Ganjar Singgung Teknologi Sakti, IKN Pusat Gravitasi Baru Hingga Solusi “Kesepakatan Sementara”

oleh -211 Dilihat
oleh
Penampilan Ganjar (tengah) di Debat ketiga Pilpres 2024 yang mengesankan

JAKARTA, PETISI.CO – Ganjar Pranowo, capres 2024 nomor urut 3 mengatakan IKN (Ibu Kota Negara) menjadi pusat gravitasi baru dan teknologi sakti dalam debat ketiga KPU RI di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024) malam. Pada debat ketiga tersebut mengusung tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

“Sistem pertahanan rakyat semesta kita mesti dorong, kita lapisi pertahanan kita yang betul-betul berlapis, jadikan benteng nusantara sebagai satu kesatuan dan kita perlu penataan gelar pasukan karena IKN jadi pusat gravitasi baru,” ujar Ganjar.

Untuk itu, lanjut Ganjar, pertahanan nasional harus masuk wilayah 5.0 dengan teknologi sakti. Ia sebut antara lain dengan rudal hipersonik, senjata cyber sensor quantum dan sistem senjata otonom. “Dan itu bisa dilakukan kalau anggaran dari Kemenhan 1-2% dari PDB,” tandasnya.

Dengan ini, Ganjar yakin Minimum Essential Forces (MEF) bisa tercapai. Namun, ia khawatir pada tahun 2024 target ini tak tercapai. “Sehingga MEF akan bisa tercapai. Karena ini yang mengerikan di 2024 saya khawatir ini tidak tercapai,” ungkapnya.

Debat capres kali ini dipandu oleh dua moderator. Sebanyak 11 pakar dari bidang-bidang terkait tema debat dipilih sebagai panelis untuk menyusun pertanyaan.

Dalam kesempatan itu, Ganjar memberikan solusi “kesepakatan sementara” untuk meredam konflik Laut China Selatan. “Maka usulan kami sangat jelas dan clear. Yakni kesepakatan sementara. Kita dorong dan inisiatif agar kita bisa mencegah sesuatu yang tidak kita inginkan,” ucapnya.

Politikus berambut putih itu juga akan mengevaluasi karena sudah 20 tahun lebih isu Laut China Selatan belum juga beres.
“Kita evaluasi perjalanan selama ini bagaimana permasalahan laut China Selatan tidak pernah selesai. Sudah dengan DOC (implementasi declaratio of Conduct) sudah dengan CoC (Code of Conduct),” paparnya.

Menurut Ganjar, jika konflik Laut China Selatan tidak segera diselesaikan, maka bisa berdampak terhadap Indonesia. Bukan tidak mungkin cerita potensi terjadi konflik dengan negara lain akan muncul. “Mungkin perangnya tidak sampai ke Indonesia. Tapi pada sisi lain kita bisa kena dampak,” katanya.

Maka, Ganjar kembali menegaskan, perlunya dilakukan kesepakatan sementara untuk menghindari potensi yang lebih tinggi. Berikutnya, bagaimana patroli kita bisa perkuat juga di wilayah laut China Selatan.

“Maka inilah titik penting yang mesti kita dorong, inisiatif ini untuk membuat kesepakatan sementara untuk menghindari potensi yang lebih tinggi kita akan meredam dengan cara itu,” tandasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.