Gedung Multazam RSUD Haji Diharapkan Jadi Penguat Kualitas Layanan Sebagai International Hospital

oleh -83 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah menekan tombol sirine menandai peresmian Gedung Multazam RSUD Haji

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan gedung Multazam RSUD Haji Provinsi Jatim, Jumat (14/4/2023). Gedung setinggi 8 lantai dengan total luas area 6.832 meter persegi tersebut diresmikan bersamaan dengan peringatan Milad Ke-30 RSUD Haji.

Hingga peresmian dilakukan, Gedung Multazam yang dibangun di atas tanah seluas 854 meter persegi itu telah melewati 3 tahap pengerjaan selama 3 tahun, yakni 2020 hingga 2022.

Gubernur Khofifah menyampaikan pembangunan gedung ini menjadi penting untuk pengembangan pelayanan kesehatan yang makin berkualitas dengan alkes yang makin canggih. Terlebih, RSUD Haji telah dikategorikan sebagai international hospital dan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan sejak 2008.

“Oleh karena itu, kehadiran Gedung Multazam ini menjadi sangat penting. Kita sebetulnya memang berharap bisa mendapatkan lahan lain di sekitar sini supaya pengembangan layanan bisa lebih komprehensif,” ujarnya usai peresmian.

Tak hanya itu, Khofifah juga menyebut bahwa pembangunan Gedung Multazam sudah sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang juga dirumuskan dalam RKPD terkait reformasi sistem kesehatan nasional.

Untuk mencapai itu, pelayanan kesehatan memang harus didukung penuh baik sarana prasarana, Sumberdaya Manusia maupun sistem jejaringnya.

“Reformasi sistem kesehatan nasional itu antara lain layanan kesehatannya harus disupport. Alkesnya support, dokter spesialisnya support, layanannya berkualitas,” jelasnya.

Mantan Menteri Sosial RI itu berharap, Gedung Multazam bisa memberikan semangat lebih kuat untuk memberikan pelayanan terbaik. “Mudah-mudahan, pemanfaatan gedung Multazam ini berseiring dengan berkah dan ridho Allah SWT Amin,” tuturnya.

Menurut Direktur RSUD Haji Jatim Dr dr Herlin Ferliana, pemberian nama Multazam berkaitan dengan sejarah RSUD Haji sendiri. Yang mana, kisahnya bermula dari peristiwa kelam Terowongan Mina pada pelaksanaan haji 1990 yang memakan banyak korban jiwa dari Indonesia, termasuk embarkasi Surabaya.

Sehingga, dibangunlah rumah sakit ini dengan bantuan Pemerintah Arab Saudi yang kemudian dilanjutkan oleh Pemerintah Provinsi Jatim. Itulah mengapa nama-nama lokasi di rumah sakit ini serupa dengan tempat maupun prosesi ibadah haji.

“Maka dari itu, saya ingin mengucapkan matur suwun sanget atas dukungan Bu Gubernur untuk pembangunan gedung ini. Karena akan sangat menunjang layanan di RSUD Haji. Acara milad yang ke-30 ini kami jadikan momentum untuk menginovasi rumah sakit agar setara dengan standar dunia,” tuturnya.

Sebagai informasi RSUD Haji didukung oleh 95 dokter spesialis, 26 dokter umum, serta peralatan yang cukup canggih. Layanan yang langsung berada di Gedung Multazam memiliki beberapa ruangan medis.

Ruangan itu, antara lain ruang pertemuan dan pendidikan, pelayanan rawat inap, Klinik Medical Check Up, Pelayanan Radiologi Medical Check Up, dan Pelayanan Stroke Terpadu yang meliputi Unit Stroke, EEG, TMS dan Neurorestorasi, juga Rehabilitasi Medik Stroke.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyempatkan diri meninjau Gedung Multazam. Ia juga melaksanakan sholat maghrib dan tarawih di dua mushola yang tersedia. Terakhir, Khofifah memberikan 51 paket sembako kepada staf outsourcing dan juru parkirĀ  RSUD Haji. (bm)