SURABAYA, PETISI.CO – Gempa bumi yang terjadi pada Jumat (22/3//2024) pukul 11.22.45 WIB, menimbulkan terjadinya gempa susulan. Pada pukul 16.00 WIB, gempa susulan terjadi lebih kuat dibanding gempa pertama dengan magnitudo (M) 6,5. Sedangkan gempa pertama berkekuatan M 6,1.
Jika melihat pada peta sesar dan patahan di Pulau Jawa dan Laut Jawa, gempa yang terjadi disebabkan sesar aktif di Laut Jawa yang memiliki titik dekat dengan Pulau Bawean, Gresik.Termasuk gempa susulan dengan M 6,5 sekitar pukul 16.00 WIB.
Gempa susulan ini, juga dirasakan hingga di Surabaya. Akibatnya, warga yang merasakan getaran gempa sempat dibuat panik. Warga di beberapa tempat tinggal berhamburan ke luar rumah dan perkantoran.
Tak terkecuali di Kantor BPBD Jatim. Petisi.co yang kebetulan berada di ruang Pusdalops BPBD Jatim, ikut merasakan gempa. Puluhan karyawan BPBD Jatim terlihat berhamburan ke luar, karena gedung kantor BPBD Jatim ikut bergetar.
“Ayo keluar ada gempa lagi. Itu lihat kaca dan tali tiang itu ikut bergerak. Jangan dibawah kaca jendela itu,” teriak salah seorang petugas BPBD Jatim.
Dari luar kantor BPBD Jatim, mereka menyaksikan goyangan pintu kaca gedung. Di luar kantor itu, mereka masih juga merasakan goncangan saat berdiri. “Ini kepala saya yang pusing apa gempa ya. Kok masih bergoyang,” ucapnya.
Tak lama setelah gempa berhenti, mereka kembali ke ruangan masing-masing. “Waktu gempa susulan terjadi, saya lagi sholat. Memang terasa sekali goncangannya lebih kuat dari gempa pertama,” kata Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto kepada petisi.co.
Gatot pun memantau pergerakan gempa yang terjadi di wilayah pulau Bawean, Gresik dari layar monitor Pusdalops. Dari layar monitor itu, nampak jelas titik pusat gempa. Juga diketahui setiap menit terjadinya gempa susulan.
Hingga malam ini, ada 60 gempa dengan Scala Richter (SR) berbeda. “Langkah yang dilakukan menunggu melihat kondisi di lapangan. Ini karena kapal terakhir berangkat ke Bawean pukul 20.00 malam ini,” jelasnya. (bm)
