Go Internasional, MAN 1 Lamongan Matangkan Audit ISO

oleh -73 Dilihat
oleh
Dari kanan Direktur DeCRA, Solichin A. Darmawan, Akhmad Najikh, Ach. Luthfi, dan Roudlon

LAMONGAN, PETISI.CO – Civitas akademika MAN 1 Lamongan terus mematangkan diri menjadi madrasah go public bersertifikat International Standard Organization (ISO). Salah satunya dilakukan dengan menggelar kegiatan Interpretation and Internal Audit Course, Kamis (6/9/2018).

Tak main-main, kegiatan yang dimotori Penjamin Mutu Madrasah pimpinan Drs A. Luthfi, M.Si ini mengundang langsung Direktur lembaga yang menerbitkan sertifikat ISO, DeCRA, Solichin A. Darmawan sebagai narasumber tunggal.

Kegiatan yang digelar seharian diikuti seluruh jajaran pimpinan dan kepala laboratorium, kepala bengkel, keterampilan, hingga kepala Ma’had. Tampak hadir di antaranya Kepala MAN  1 Lamongan Akhmad Najikh, Kepala TU Mukhtar Badri, Waka Kesiswaan Rouf Baidlowi, Waka Kurikulum Suminto, Waka Sarana Prasarana Sofyan Hadi, Waka Humas Elly Tri Puspita, dan jajaran lainnya.

Di hadapan mereka, Solichin memulai dengan mengajak peserta diklat untuk mereview kembali terhadap misi dan misi madrasah yang sudah ditetapkan, sebelum materi lainnya. Bagi Solichin, visi dan misi itu penting karena dari situlah arah dan tujuan madrasah dibangun.

“Jangan sampai kita hanya melakukan kegiatan pendidikan, tapi tidak tahu anak didik kita ini mau diarahkan kemana, mau didik seperti apa?” tutur Sholichin.

Dari situ, lanjut Sholichin, baru dibreak down dalam kebijakan. Dalam Islam, visi dan kebijakan itu kedudukannya sama seperti syahadat, yang menjadi syarat mutlak pertama amalan hamba akan diterima ataukah tidak karena menentukan status sebagai muslim atau tidak. Baru kemudian menentukan sasaran, target, dan strategi, serta program, sebagaimana dalam Islam baru berlanjut menjalankan shaalat, zakat, puasa, dan haji.

“Jadi, dalam audit, yang penting itu komitmentnya atau prosedurnya? Ya tentu komitmentnya dulu baru bicara prosedur, layaknya syahadat dalam Islam,” jelas Sholichin.

Lebih lanjut, Sholichin kemudian menjelaskan mengenai tehnis auditing sebagai sarana di dalam mengontrol kualitas produk pendidikan madrasah sebagaimana yang diinginkan dalam visi dan misi yang ditetapkan. Di sinilah, kata dia, pentingnya madrasah memiliki kendali mutu (quality control).

Namun kendali mutu saja masih belum cukup karena tidak ada jaminan kualitas produk siswa yang dihasilkan diterima pasar atau bisa masuk ke PTN sebagaimana dicita-citakan para orang tua.

Maka, kata dia, dibutuhkan quality assurance atau penjamin mutu yang harus diberikan madrasah sehingga ada jaminan kalau lulusan MAN 1 Lamongan bisa sesuai visi dan misinya. Tapi quality control dan quality saja juga masih belum memberikan garansi lulusan madrasah bisa dihasilkan sesuai target diinginkan. Sehingga dibutuhkanlah management mutu atau quality management untuk mengkoordinasikan, sehingga lulusannya bisa sesuai visi-misi madrasah.

“Kalau tidak, ya visi-misi madrasah selamanya hanya jadi Jarkoni alias Janji Tapi Tidak Bisa Dilakoni,” kata dia sambil tertawa.

Dengan tiga unsur, yakni quality control, quality assurance, dan quality management, lanjut dia,  maka sistem akan berjalan. Dan sistem tidak akan mungkin bisa jalan kalau tidak ada audit. Jadi, kegiatan audit menjadi sarana efektif untuk mengontrol semuanya, dibanding kalau tidak ada kegiatan auditing.Dan biar kegiatan auditing berjalan maksimal, dia menyarankan untuk memilih auditor yang memiliki integritas (integrity) dalam memajukan madrasah.

“Kalau seorang auditor, visi-misi madrasah saja tidak tahu, bagaimana dia punya integritas akan memajukan madrasah?  Berarti kan tidak tahu selama ini mendidik siswa mau dibawa kemana,” kata dia serius.

Dalam kesempatan itu, ia  memberi apresiasi pada MAN 1 Lamongan yang terus konsisten di dalam melakukan kegiatan auditing. Sebagai madrasah yang memiliki sertifikat ISO 9001: 2015, kata dia, MAN 1 Lamongan memang layak melakukan itu.

“ISO itu diakui 163 negara. Kalau MAN 1 Lamongan sudah dapat sertifikat ISO, berarti sudah diakui 163 negara. Keren tidak?” tanya dia.

Sementara itu, Kepala MAN 1 Lamongan Akhmad Najikh berharap kegiatan ini bisa membantu madrasah untuk memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan madrasah. Najikh juga berharap pihaknya diberi instrument atau form yang menjadi standard, sehingga pada saat audit eksternal 2019 mendatang tidak mengalami kesulitan.

“Mudah-mudahan kegiatan ini melahirkan tim yang solid,” harap Najikh. (roudlon)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.