Gubernur Khofifah Harap TPA Jabon Hasilkan Produk Hilir Yang Variatif

oleh -121 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah meninjau TPS Jabon, Sidoarjo, Rabu kemarin.

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengharapkan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Jabon, Sidoarjo mampu mengembangkan modernisasi pengolahan sampah.

“Ini penting, karena modernisasi tersebut bisa memberikan multiplier effect yang menghasilkan pendapatan baru bagi masyarakat di Sidoarjo,” katanya kepada wartawan usai meninjau TPA Jabon, Rabu (17/3/2021).

Yang dibutuhkan saat ini, menurutnya, adalah modernisasi pengolahan sampah untuk menghasillan end product yang variatif. Harapannya, ini bisa menghasillan sumber income baru bagi masyarakat di Sidoarjo.

Modernisasi pengolahan sampah, lanjutnya, salah satunya bisa dilakukan dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Jika ada pengembangan PLTSa, maka nantinya akan ada energi yang bisa dihasilkan dari PLTSa tersebut.

Sehingga, nantinya power plant mungkin bisa dibuat di TPA Jabon. “Kemungkinan 2 tahun ke depan bisa dipakai PLTSa. Kalau nanti ada PLTSa di sini, bisa mengurangi penggunaan landfill di sini,” paparnya.

Selain PLTSa, Khofifah menyebut, modernisasi pengolahan sampah juga bisa dilakukan untuk menghilangkan aroma sampah di sini sehingga end product TPA ini tidak beraroma. Dengan demikian TPA Jabon bisa dijadikan wisata edukatif untuk anak-anak di Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya.

“Melalui wisata edukatif ini bisa mengajak mereka mengenal pola hidup bersih dan sehat. Sehingga mereka terkonfirmasi ada modernisasi teknologi pengolahan sampah. Sampah yang tidak beraroma itu akan menjadi hal baru yang bisa diperkenalkan kepada masyarakat terutama anak-anak dan siswa,” jelasnya.

Pihaknya mengapresiasi, ruang composting yang dimiliki TPA Jabon. Melalui ruang composting ini diharapkan menghasilkan kompos yang kemudian bisa diolah menjadi pupuk organik. Sehingga pupuk organik ini bisa digunakan untuk sektor pertanian di Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya.

“Pupuk organik itu menjadi kebutuhan hari ini karena bisa memberikan harapan untuk mendapatkan support yang lebih sehat bagi sektor pertanian kita,” tandas mantan Menteri Sosial ini.

Kehadiran Khofifah di TPA Jabon, disambut oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dan Kepala Badan Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jatim M Reva Sastrodiningrat serta langsung menyerahkan bantuan sembako kepada 40 orang pekerja di TPA Jabon.

Selanjutnya, Gubernur Khofifah bersama rombongan mengelilingi dan meninjau langsung beberapa area pengembangan TPA Jabon meliputi ruang composting, ruang shoting hingga ke lahan landfill.

Untuk diketahui, TPA Jabon Sidoarjo merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia melalui Ditjen Cipta Karya Kementrian PUPR dengan pemerintah Jerman. Dengan sistem multiyears contract mulai dari tahun 2018 dan berakhir pada Desember 2020.

TPA Jabon Sidoarjo ini sendiri, menggunakan sistem sanitary landfill dengan luas mencapai 5,8 hektar. Kapasitas pengolahan sampahnya mencapai 450 ton per hari, dengan perkiraan umur sekitar 5-7 tahun.

Sedangkan, untuk area pengolahan sampahnya dibagi dalam dua jenis. Yang pertama yakni Composting, dikhususkan untuk sampah hijau yang diolah menjadi pupuk kompos, seperti sampah bekas sayur dan sebagainya. Dimana, kapasitas kompostingnya bisa 35 ton per hari dan hasil ahir komposnya sekira 15 ton perhari.

Kemudian bagian shorting, yang berfungsi untuk memilah sampah plastik. Ada juga Leachete yang berfungsi memfilter air lindi atau air sampah untuk diolah agar baku mutunya terkontrol dan air bisa dibuang ke sungai. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.